TIMIKA, KOMPAS.com - Ratusan warga memblokade pintu masuk terminal bus milik PT Freeport Indonesia di Gorong-gorong, Kota Timika, Mimika, Papua, Kamis (14/1/2021).
Ratusan warga ini berasal dari Kampung Waa-Banti, Distrik Tembagapura, yang sejak Maret 2020 diturunkan di Kota Timika akibat konflik bersenjata antara aparat keamanan dan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Warga memblokade pintu masuk terminal dengan batu dan ranting pohon.
Selain itu, mereka juga menghamburkan bebatuan di jalan tambang di depan terminal tersebut.
Baca juga: KKB Diduga Bakar 2 BTS Palapa Ring Timur di Kabupaten Puncak, Papua
Martina Natkime selaku koordinator aksi tersebut mengatakan, pasca-diturunkan dari kampung hingga kini mereka belum mendapat kepastian kapan dipulangkan.
Padahal, mereka menilai situasi di kampung sudah aman.
"Sampai sekarang belum ada kepastian dari pemerintah, TNI-Polri, maupun pihak PT Freeport Indonesia, kapan kami dipulangkan," kata Martina.
Martina bahkan mengeklaim, sejak mereka diturunkan ke Kota Timika, tercatat 25 warga meninggal dunia sejak Juli-Desember 2020, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.