KOMPAS.com - Longsor susulan yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang mengejutkan banyak orang.
Warga, relawan, petugas kepolisian, Basarnas, Tagana, hingga wartawan yang berada di lokasi pun berlariaan menyelamatkan diri saat tahu keselamatan mereka terancam.
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto menuturkan bagaimana insiden menegangkan dan hampir merenggut nyawanya itu terjadi.
Baca juga: Kado yang Tak Pernah Sampai dari Penumpang Sriwijaya Air untuk Sang Suami
"Saya tiba (di lokasi longsor) sekitar 18.45, lalu saya cek lokasi longsor pertama. Hasil pemantauan saat itu, 18 unit rumah tersapu longsor dan dua unit rumah saat itu tengah ada penghuninya dengan masing-masing rumah ada empat jiwa," tutur Eko kepada Kompas.com berbagi kisah yang dialaminya di Posko Utama di SMAN Cimanggung, Minggu (10/1/2021).
Dia pun menuju posko yang berada di Masjid An-Nur yang berada 150 meter dari titik longsor pertama.
Ada sekitar 30 orang yang berada di posko tersebut.
Ketika itu, petugas tengah merencanakan proses evakuasi hingga mendata para penghuni di lokasi.
Tanpa mereka sadari, bencana longsor susulan tengah mengintai.