Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahkan Kaca Masjid Saat Dengar Suara Gemuruh Longsoran, Kapolres Sumedang: Orang-orang Jatuh dan Bertindihan

Kompas.com - 12/01/2021, 07:58 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Longsor susulan datang

Secara mengagetkan, suara gemuruh disertai getaran tanah dirasakan semua orang yang berada di posko.

Hal itu sontak membuat orang-orang berlarian menyelamatkan diri.

Eko menuturkan, saat itu banyaknya warga yang berdesakan.

"Semua berlarian ke segala arah, saya termasuk yang paling terlambat lari karena ke dalam masjid pintu sudah berebutan untuk masuk, menyusuri setapak masjid dan sudah penuh orang, mereka jatuh, dan saling bertindihan," ujar Eko.

Akhirnya Eko dengan sigap memecahkan jendela masjid untuk bisa masuk ke dalam, diikuti para jurnalis televisi dan warga.

Beruntung dirinya tak terlambat menyelamatkan diri, sebab posko yang mereka tempati sudah tertimbun longsor.

"Tempat yang tadi kami gunakan sebagai tempat untuk mematangkan rencana evakuasi itu tertimbun material tanah, listrik yang tadinya menyala kemudian padam. Situasi jadi gelap ditambah debu yang membuat pandangan menjadi tidak jelas," sebut Eko.

Baca juga: Sederet Kisah Penantian Keluarga Penumpang dan Awak Sriwijaya Air SJ 182

Beberapa orang meninggal

Ambulance yang disiagakan rusak berat akibat longsor susulan di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021) malam. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Ambulance yang disiagakan rusak berat akibat longsor susulan di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021) malam. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Usai kejadian, dirinya menyadari banyak orang lainnya yang berlari menyelamatkan diri menuju arah lain.

Nahas, orang-orang tersebut menjadi korban meninggal dalam longsor susulan itu.

"Mereka yang tadinya berdiri di sebelah saya meninggal tergulung tanah, karena memilih lari menyusuri setapak masjid yang tiba-tiba dijatuhi material longsor dalam jumlah besar dan terjepit di antara motor-motor dan dua mobil yang saat itu terparkir dan mempersempit jalan setapak masjid tersebut. Semua tidak sempat teriak atau mengaduh, situasi hanya berubah jadi gelap dan hening tanpa teriakan apa pun," kata Eko.

Dia menuturkan kejadian tersebut berlangsung dalam hitungan detik.

Mereka yang selamat ke dalam masjid segera keluar karena khawatir masjid ikut roboh.

"Pasca-longsor susulan singkat yang hanya 10 detik sampai 20 detik ini, kami semua keluar dari masjid dan melihat kondisi sekitar yang berubah menjadi puing dengan dipenuhi tumpukan material tanah," ujar Eko.

Dia menggambarkan dua kali longsor ini seperti membentuk huruf L.

Baca juga: Dijebloskan oleh Anak Kandungnya ke Penjara, Ibu: Wajahnya Kena Kuku Saya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com