Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Ibu dan 3 Anak Penumpang Sriwijaya Air, Rindu Bertemu Sang Ayah

Kompas.com - 11/01/2021, 16:13 WIB
Rasyid Ridho,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Arneta Fauzia (39) beserta ketiga anaknya menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

Warga Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Banten, itu terbang menuju Pontianak, Kalimantan Barat, untuk berlibur dan bertemu dengan suaminya Yaman Zai.

Yayu, asisten rumah tangga Arneta Fauzia mengatakan, majikannya berangkat bersama ketiga anaknya yakni Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai yang masih berusia 6 bulan.

Keluarga itu berangkat ke Pontianak demi bertemu ayahnya yang sudah lama tidak bertemu.

Baca juga: Anak, Cucu hingga Besan Jadi Penumpang Sriwijaya Air, Ini Harapan Yusri

"Berangkat hari Sabtu naik pesawat Sriwijaya Air itu, mau ke Pontianak ketemu suaminya. Yang berangkat Bu Arneta, Zurisya, Umbu, sama yang kecil Faou," kata Yayu saat ditemui di kediaman, Senin (11/1/2021).

Yayu yang sudah dianggap kerabat oleh keluarga Arneta itu mengaku mengetahui bahwa pesawat yang ditumpangi majikannya mengalami kecelakaan dari suami Arneta.

"Suami Ibu (Arneta) di Pontianak telepon ke keponakan di sini, katanya kok jam 16.00 sore itu pesawatnya enggak sampai-sampai," ujar Yayu.

Baca juga: 11 Warga Banten Tercatat sebagai Penumpang Sriwijaya Air SJ 182

Dua kali batal terbang

Yayu menuturkan, sebelum berangkat, majikannya meminta agar dia memasak sayur sop dan makan cukup banyak.

Menurut Yayu, majikannya tersebut sudah dua kali batal berangkat, karena hasil rapid test antigen yang menjadi syarat untuk terbang belum keluar.

Selain itu, saat mengantar majikannya ke Bandara, wajah Arneta pucat dan di pintu masuk keberangkatan tidak mau pamit.

Sedangkan, ketiga anaknya melambaikan tangan tanda perpisahan.

"Pas di Bandara itu, Ibu pucat enggak mau pamit. Tapi anaknya yang pertama sama kedua itu melambaikan tangan ke saya, kayak mau pamit gitu," ucap Yayu.

Baca juga: Cerita ART Mengenang Lambaian Tangan Terakhir Arneta dan 3 Anaknya di Bandara, Sebelum Masuk Sriwijaya Air SJ 182

Yayu berharap ada keajaiban, agar majikannya bersama anak-anaknya dapat ditemukan dengan selamat.

"Ibu itu orang baik, anaknya juga baik-baik, nurut sama saya. Saya enggak nyangka kayak gini kejadiannya. Semoga ada mukjizat ya," kata Yayu sambil mengenang majikannya.

Membawa hadiah untuk suami

Arneta bersama ketiga anaknya ke Pontianak untuk bertemu dengan suaminya yang bekerja di pelayaran.

Sebagai kado, Arneta sudah membawa jam tangan mewah dan sepatu untuk suaminya.

"Ibu Arneta itu sudah bawa jam, sama sepatu kerja buat suaminya. Bilangnya hadiah, juga ke sana karena kangen, sudah lama enggak ketemu suami," ujar Yayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com