Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita ART Mengenang Lambaian Tangan Terakhir Arneta dan 3 Anaknya di Bandara, Sebelum Masuk Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 12/01/2021, 07:30 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Arneta Fauziah (39) warga Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang Banten menjadi salah satu korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu.

Yayu, Asisten Rumah Tangga (ART) Arneta menceritakan saat terakhir bertemu dengan majikannya tersebut. 

Ia mengatakan mengalami sejumlah firasat. Menurut Yayu, saat tiba di bandara, majikannya mencium bau bunga melati, namun dirinya tidak. 

Yayu pun lantas tidak menggubris obrolan dengan majikannya tersebut karena tidak percaya dengan hal-hal mistis.

"Ibu (Arneta) itu pas di bandara bilang ke Saya kalau bau bunga melati. Tapi, saya enggak kecium apa-apa," ujar Yayu, ART Arneta yang juga ikut mengantar ke bandara, Senin (11/01/2021).

Baca juga: Kado yang Tak Pernah Sampai dari Penumpang Sriwijaya Air untuk Sang Suami

Ia kemudian mengenang saat terakhir berpisah di pintu masuk bandara. Anak pertama dan kedua Arneta, Zurisya Zuar Zai (8) dan Umbu Kristin Zai (2) melambaikan tangan kepadanya.

"Si Risya sama Umbu pas mau masuk ke bandara itu ngelambain tangan. Gak nyangka pokoknya," kata Yayu.

Kini, Yayu hanya bisa berdoa ada mukjizat yang dapat memberikan keselamatan bagi keempatnya.

Baca juga: Mimpi Batal Menikah, Korban Sriwijaya Air SJ 182 Sempat Ingin Batalkan Pergi ke Pontianak

 

Korban baru 3 bulan mengontrak, dikenal baik

Ketua RT 01/13 di Perumahan Taman Lopang Indah, Nanang Wahyudi mengaku mendapatkan kabar ada warganya termasuk didalam pesawat yang mengalami kecelakaan dari media.

"Betul, Ibu Arneta bersama tiga anaknya ingin bertemu ayahnya di Pontianak," ucap Nanang.

Nanang menuturkan, Keluarga Arneta semenjak tinggal di lingkungannya selama tiga bulan dikenal sosok yang cepat berbaur dengan masyarakat.

Warga tidak menyangka Arneta menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu.

"Orangnya baik, disini tinggal sama anaknya, ada juga pembantunya. Kalau ayahnya jarang pulang, kerja di Pontianak," ucapnya.

Baca juga: Istri dan 3 Anaknya Jadi Penumpang Sriwijaya Air 182, Yaman: Mereka Mau Liburan, tetapi Tak Kunjung Datang...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com