KOMPAS.com- Sebanyak 11 orang tewas dalam bencana longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang pada Sabtu (9/1/2021).
Dari 11 orang tersebut, dua di antaranya adalah Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setiyono Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.
Berikut sejumlah fakta terkait bencana longsor di Sumedang yang menewaskan Danramil hingga pejabat BPBD:
Baca juga: Longsor Timbun 14 Rumah di Sumedang, 12 Warga Diduga Tertimbun
Kepala BPBD Sumedang Ayi Rusmana menjelaskan, tingginya curah hujan yang terjadi sejak Sabtu siang menjadi penyebab terjadinya longsor.
Tak tanggung-tanggung, longsoran tebing menimpa 14 rumah warga.
"Material longsor yaitu tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter. Material longsoran menimpa 14 rumah hingga rusak berat," kata Ayi.
Saat longsor pertama, diduga ada belasan jiwa yang tertimbun material longsoran.
Basarnas dan BPBD yang menerima laporan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pencarian.
Baca juga: 11 Orang Tewas Akibat Longsor di Sumedang, Salah Satunya Danramil
Rupanya longsor bukan hanya terjadi satu kali.
Longsor pertama terjadi pada Sabtu (9/1/2021) sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Sekitar tiga jam kemudian, atau pada pukul 18.30 WIB, terjadi longsor susulan.
Bukan hanya warga setempat yang menjadi korban namun juga tim yang melakukan evakuasi di lokasi.
Baca juga: Dijemput Suami, Indah Kembali ke Pontianak dan Naik Sriwijaya Air SJ182 yang Hilang Kontak
Dari 11 orang tersebut, tiga di antaranya adalah Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setiyo Pribadi, Kepala Seksi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada, dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.
Mereka ikut tertimbun ketika meninjau lokasi usai longsor pertama terjadi.
Selain tiga korban tewas itu, ada pula enam laki-laki, satu anak perempuan dan satu anak laki-laki yang identitasnya belum diketahui.
Baca juga: Dijebloskan oleh Anak Kandungnya ke Penjara, Ibu: Wajahnya Kena Kuku Saya
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman menjelaskan ada ratusan warga yang mengungsi pascabencana longsor.
"Ada ratusa jiwa yang saat ini mengungsi, sudah kami siapkan tempat pengungsian, dapur umum," tutur dia.
Menurut analisis tim Basarnas, memang masih ada retakan di atas bukit yang kembali berpotensi menimbulkan longsor susulan.
Pencarian sempat dihentikan dan akan dilanjutkan pada Minggu (10/1/2021) di bawah komandan Basarnas Bandung.
Seluruh korban yang ditemukan akan segera dievakuasi ke Puskesmas Sawahdadap, Cimanggung.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor : David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.