SUKABUMI, KOMPAS.com - Menyusul bencana tanah bergerak, jumlah warga di kaki Gunung Beser, Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, yang mengungsi terus bertambah.
Setiap harinya, warga yang dihantui ketakutan bencana geologi tersebut terus memindahkan harta bendanya ke rumah keluarga atau kerabat.
"Ada 20 rumah yang terdampak bencana tanah bergerak ini," ungkap Ketua RW setempat, Oom Supriatna kepada Kompas.com di Kampung Ciherang, Minggu (3/1/2020).
Menurutnya, sejak bencana tanah bergerak tiga pekan lalu, sejumlah warga terdampak mulai mengungsi dan meninggalkan rumahnya.
Awalnya, hanya warga yang rumahnya rusak mengungsi ke rumah keluarga atau kerabatnya. Juga ada yang mengungsi ke SD Negeri Ciherang.
Baca juga: Pajero Terjun ke Sungai Usai Senggol Motor dan Mobil, Polisi: Pengemudi Dilarikan ke RS
Namun, karena bencana tanah bergerak masih berlangsung, warga yang meninggalkan rumah terus bertambah.
"Mayoritas malam hari mengungsi, apalagi bila hujan. Dan pagi hari kembali ke rumah untuk beraktivitas," tutur Oom.
"Ada juga yang sudah pindah ke orangtuanya, ada juga yang sudah memindahkan perabotan rumah tangganya," sambung dia.
Salah seorang warga terdampak, Dede (37) mengaku langsung mengungsi ke rumah saudara setelah rumahnya rusak parah akibat bencana tanah bergerak.
"Sementara kami mengungsi ke rumah adik, kalau di sini terus takut ambruk," ungkap dia sambil menunjukkan dinding dan lantai yang retak-retak.