Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Dadang Naser Kalah di Pilkada, Kader Golkar Kabupaten Bandung Minta Ganti Ketua

Kompas.com - 21/12/2020, 15:47 WIB
Putra Prima Perdana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Dia menegaskan, sudah saatnya Dadang Naser memberi kesempatan kepada kader Golkar lainnya dalam melanjutkan estafet kepemimpinan Golkar Kabupaten Bandung.

"Kekalahan demi kekalahan, itulah yang menjadi kekecewaan kami. Padahal kami sebagai kader muda sangat butuh figur pemimpin yang mumpuni dan matang dalam berstrategi politik. Untuk apa, untuk dijadikan contoh agar kami ke depan mendapatkan bekal ilmu yang kuat sebagai generasi penerus partai,” tuturnya.

Hasil dari Musda DPD Golkar Kabupaten Bandung 24 Desember mendatang, ia berharap terjadi penyegaran di tubuh partai dengan terpilihnya pemimpin yang benar-benar matang guna membawa Golkar kembali ke era kejayaan seperti masa-masa sebelumnya.

"Jujur, saya sebagai kader muda Golkar rindu akan pemimpin yang menjadi panutan semua kader termasuk panutan masyarakat luas, dan bisa merangkul semua kalangan," akunya.

Meski demikian, dia tidak menyebut nama sosok pemimpin Golkar yang menurutnya pantas untuk menggantikan posisi Dadang Naser. Namun ia mengaku sangat menginginkan Golkar Kabupaten Bandung sebagai salah satu basis kekuatan Golkar di Jawa Barat, bisa berkembang dengan inovasi yang bermanfaat baik untuk kader juga untuk masyarakat luas.

"Golkar itu organisasi yang pengalaman, berpotensi, dan kita serahkan kepada pemegang suara pada Musda mendatang," tandsnya.

Kendati begitu, ada pula kader-kader Golkar dari sayap partai lainnya yang masih menaruh kepercayaan kepada Dadang Naser untuk kembali memimpin DPD Partai Golkar lima tahun ke depan, seperti ditunjukkan oleh Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kabupaten Bandung, Deden Nugraha.

Dia berharap dengan kepemimpinan yang dilanjutkan, Dadang Naser mampu menjawab keraguan kader Partai Golkar.

"Kang Dadang Naser harus bertanggung jawab untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Kabupaten Bandung," pungkas Deden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com