Usai menerima usulan itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) meminta DPUPR untuk menghitung anggarannya, setelah dihitung sekitar Rp 500 juta hingga Rp 600 juta.
Saat itu dana yang tersedia sekitar Rp 200 juta dan pihak desa menyetujuinya. Anggaran itu kemudian digunakan untuk pembangunan pondasi jembatan bagian kanan dan kiri.
"Dananya dari Bapeda Rp 200 juta. Ya sudah kita cukupkan di pondasi itu, 2021 kita tunggu alokasi anggaran baru kita lanjut," kata Jamus, dikutip dari KompasTV.
Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Pesawat Lion Air Tergelincir di Lampung | Jembatan Bambu Senilai Rp 200 Juta
Setelah pondasi jembatan selesai dibangun, warga kemudian berinisiatif untuk membuat lantai jembatan dengan anyaman bambu. Sementara dapat dilewati sepeda motor, sepeda, dan pejalan kaki.
Kata Jamus, meski berbahan anyaman bambu, jembatan itu aman untuk dilewati, apalagi kanan kiri jembatan dipasang pagar berbahan bambu.
"Nanti tahun 2021 dilanjut lagi untuk struktur utamanya," ujarnya.
Baca juga: Ini 4 Fakta Soal Proyek Jembatan Bambu Telan Rp 200 Juta di Ponorogo