KOMPAS.com - Pesawat Lion Air JT-173 tergelincir di landasan udara pacu Bandara Radin Intan II, Lampung , Minggu, (20/12/2020) sekitar pukul 13.35 WIB.
Pesawat itu membawa 7 awak dengan jumlah penumpang 125 penumpang dewasa, dua anak-anak, dan satu balita. Dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa.
Terkait dengan kejadian itu, pihak Lion Air akan melakukan investigasi lanjut untuk mengetahui penyebabnya.
Sementara itu, sebuah jembatan bambu di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menjadi sorotan warganet. Sebab, jembatan tersebut disebut menghabiskan dana Rp 200 juta.
Jembatan itu menhubungkan Desa Pandak dan Desa Bulak.
Diketahui, anggaran dana Rp 200 juta itu hanya untuk pembangunan pondasi jembatan bahoan kanan dan kiri.
Sementara, untuk lantainya warga inisiatif patungan degnan membuat lantai jembatan dengan bahan anyaman bambu.
Berikut populer nusantara selengkapnya:
Pesawat Lion Air JT-173 tergelincir di landasan udara pacu Bandara Radin Intan II, Lampung , Minggu, (20/12/2020) sekitar pukul 13.35 WIB.
Coorporate Communication Stategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, sebelum kejadian, pesawat take off dari Bandara Hang Nadim, Batam pada pukul 13.33 WIB dan tiba di Bandara Radin Intan II, Lampung pada pukul 14.45 WIB.
Sambung Danang, saat mendarat kondisi cuaca sedang hujan deras, usai mendarat pesawat menuju ke area parkir (apro), badan pesawat keluar dari landasan pacu sehingga tergelincir.
"Pesawat dalam kecepatan rendah, dan ketika berbelok ke area apron, badan pesawat keluar dari runaway," kata Danang, dalam rilis resminya, Minggu.
Dijelaskan Danang, pesawat itu membawa 7 awak dengan jumlah penumpang 125 penumpang dewasa, dua anak-anak, dan satu balita.
Masih dikatakan Danang, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Baca juga: Pesawat Lion Air Tergelincir di Bandara Lampung Usai Mendarat, Semua Penumpang Selamat