Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Seorang Ayah di Lampung Perkosa Anak Tirinya | Sopir Travel Kuras Rekening di ATM Penumpangnya

Kompas.com - 17/12/2020, 06:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut.

Baca juga: Dicekoki Perangsang, Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri Seorang Guru PNS

 

2. Sopir travel kuras rekening di ATM penumpangnya

Kasat Reskrim Polresta Rico mengatakan, persitiwa itu berawal saat dompet korban tertinggal di mobil travel yang dibawa oleh pelaku pada Kamis, 26 November 2020.

Setelah mengantar semua penumpanngya termasuk korban, pelaku kemudian membersihkan mobilnya di sebuah rumah di Jalan Dr Moh Hatta, Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Saat membersihkan mobilnya, pelaku menemukan dompet di bawah kursi mboil.

Setelah menemukan dompet tersebut, pelaku bukannya mengembalikannya, ia malah membuka isi dompet itu dan menemukan uang sebesar Rp 290.000, kartu ATM, KTP serta barang-barang lainnya.

Pelaku, sambung Rico, kemudian mencoba-coba salah satu kartu ATM dengan memasukan PIN dengan menggunakan tanggal lahir yang terdapat di KTP dan ternyata cocok.

Setelah dicek, lanjut Rico, ternyata ada saldo sebanyak Rp 11.2 juta.

"Pelaku menarik uang di ATM tersebut sebanyak enam kali dengan total Rp 11 juta," kata Rico kepada wartawan, Rabu (16/12/2020).

Korban yang tak terima uang miliknya raib, kemudian melapor ke polisi hingga pelaku berhasil ditangkap.

"Saat akan ditangkap, pelaku berusaha untuk kabur. Untuk itu petugas melakukan tindakan terukur dengan menembak kaki pelaku," kata Rico.

Baca juga: Sopir Travel Ini Bisa Menguras Rekening di ATM Penumpangnya, Begini Modusnya

 

3. Cerita Regina, 2 anaknya menderita gizi buruk dan tinggal digubuk reyot

Rumah milik Regina Deta Karere di Kampung Rada Loko, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (6/12/2020) sore.KOMPAS.com/IGNASIUS SARA Rumah milik Regina Deta Karere di Kampung Rada Loko, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (6/12/2020) sore.

Setiap orang pasti ingin merasakan hidup dengan serba berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari agar anak-anaknya tidak kekurangan.

Namun tidak bagi Regina Deta Karere (38), warga Kampung Rada loko, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, ini.

Ia hanya bisa pasrah dengan hidup yang serba kekurangan. Akibatnya, dua anaknya yakni Dominggus Japa Loka (17), dan Ferdianus Bali Mema (15), harus menderita kekurangan gizi buruk.

Mirisnya, salah satu anaknya yakni Dominggus meninggal dunai akibat mengalami gizi buruk kronis.

Dominggus meinggal setelah sempat dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Kamis (10/12/2020).

Kata Regina, ia dan kedua anaknya itu hanya makan sekali dalam sehari selama bertahun-tahun.

Hal itu terjadi karena dirinya tak punya uang untuk memenuhi kebtuhan hariannya setelah ditinggal suamianya meninggal dunia.

"Sekali saja, (makan) siang. Itu saja. Malam (dan pagi) tidak ada lagi. Kalau lauknya daun ubi (singkong)," ujar Regina kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (14/12/2020).

Bukan itu saja, perabotan rumah tangganya pun terbatas. Ia hanya memiliki satu periuk untuk memasak nasi dan sayur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com