Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Sepanjang 500 Meter ke Lokasi Wisata Rusak Parah akibat Abrasi

Kompas.com - 16/12/2020, 17:06 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Jalan utama penghubung Kota Dobo dan sejumlah desa di Kecamatan Aru Selatan, Provinsi Maluku, mengalami kerusakan parah setelah dihantam gelombang tinggi dan abrasi pantai, Rabu (16/12/2020).

Kerusakan ruas jalan tersebut menyebabkan akses transportasi darat dari dan menuju lokasi wisata di Kecamatan Aru Selatan lumpuh.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Aru Hendrik Ngutra mengatakan, keruskaan ruas jalan utama itu lebih dari 500 meter sehingga membuat akses jalur darat di wilayah itu sulit dilewati kendaraan.

“Yang rusak parah itu jalan utama ya. Untuk kerusakan itu lebih dari 500 meter panjangnya,” kata Hendrik, kepada Kompas.com, saat dihubungi dari Ambon, Rabu.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Terjun Langsung Perbaiki Jalan Rusak, Ganjar: Terima Kasih Sudah Peduli

Ia menuturkan, kerusakan ruas jalan tersebut terjadi setelah gelombang pasang menerjang kawasan pesisir pantai di wilayah itu sejak dua hari terakhir.

“Itu karena abrasi dan dua hari dari kemarin sampai tadi gelombang tinggi sehingga jalannya langsung rusak semua,” ujar dia.

Terkait kerusakan jalan tersebut, pihak BPBD bersama Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga telah meninjau langsung kondisi di lapangan.

Bupati juga telah mengambil langkah untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut.

 

“Tadi kita dan Pak Bupati sudah tinjau langsung ke lapangan, dan Pak Bupati sudah bilang ke kami untuk segera buat pengusulan ke pusat untuk segera diperbaiki,” ujar dia.

Hendrik menambahkan, terjadinya abrasi di wilayah itu hingga menyebabkan kerusakan jalan karena selama ini warga terus mengeruk pasir dan batu di pesisir pantai di kawasan tersebut.

Kondisi itu semakin diperparah karena talud penahan gelombang telah rusak sejak setahun yang lalu.

Baca juga: Tempuh Jalan Rusak 10 Km Menuju Puskesmas, Sri Meninggal di Atas Tandu

Ia pun mengimbau warga agar tidak lagi mengeruk pasir dan batu di pesisir pantai karena akan sangat membahayakan permukiman penduduk di wilayah itu.

“Ada rumah-rumah penduduk di situ dan ini sangat membahayakan sekali makanya kami minta warga jangan lagi melakukan hal itu. Saya juga sudah usulkan ke Pak Bupati agar dibuatkan perbub agar warga tidak lagi mengambil pasir dan batu di situ,” ungkap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com