Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempuh Jalan Rusak 10 Km Menuju Puskesmas, Sri Meninggal di Atas Tandu

Kompas.com - 25/11/2020, 16:40 WIB
Nansianus Taris,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan warga desa di Kabupaten Sikka, NTT, menandu orang sakit menggunakan kayu dan kain menuju puskesmas.

Video itu direkam dan diunggah oleh Kepala Desa Hale, Albertus Huben, Senin (23/11/2020) di akun Facebooknya.

Baca juga: Ini yang Membuat Iqbal Rela Menukarkan Avanza Miliknya dengan Bunga Keladi

Dalam caption video, Albertus menuliskan kerisauan warga terhadap kondisi akses menuju wilayahnya tersebut.

“Jalur jalan Kabupaten Hale-Kilowair sampai dengan hari ini masih jalan tanah, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Dengan kondisi demikian, sangat memprihatinkan bagi masyarakat Dusun Glak. Buktinya ada pasien yang seharusnya ditangani segera oleh pihak medis, namun kendaraan tidak bisa sampai di Glak,” tulis Albertus.

“Sehingga pasien digotong oleh warga setempat dengan tujuan antar ke puskesmas. Namun, karena jaraknya jauh sehingga pasien menghembuskan napas terakhir dalam perjalalan,” sambung Albertus.

Baca juga: Soal Baliho Rizieq Shihab, Tokoh Masyarakat: Sekarang Sudah Dipasang karena Ini di Kampung Saya...

Saat dikonfirmasi, Albertus menjelaskan bahwa warga yang ditandu tersebut bernama Sri. Ibu dua anak itu awalnya mengeluhkan sakit pinggang. 

Pada Minggu (22/11/2020), Sri tiba-tiba pingsan saat sedang beribadah ke gereja.

Warga berupaya untuk membawa Sri ke puskesmas. Namun, karena jarak yang jauh dan akses yang jalan yang rusak, Sri tidak dapat diselamatkan.

Jarak dari Desa Hale ke puskesmas mencapai 10 km. Kontur daerah ini mendaki dan tidak bisa dilewati roda dua.

Jika hujan turun, daerah itu makin sulit dilewati. 

“Sebelumnya sakit juga, tetapi Sabtu kemarin sempat ke puskesmas dan bisa jalan. Keluhannya sakit pinggang. Pas minggu pagi, dia sempat ke gereja. Pas lagu pujian, dia jatuh pingsan. Warga langsung gotong ke puskesmas, tetapi dalam perjalanan dia menghembuskan napas terakhir,” ujar Albertus melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (24/11/2020).

Hingga Rabu (25/11/2020), video itu masih ramai dibahas dan dibagikan ke grup Facebook dan WhatsApp. Warganet turut prihatin dengan peristiwa tersebut.

Kabag Humas Pemkab Sikka, Very Awales mengatakan, tahun 2019, warga dari Dusun Glak, Desa Hale, sudah datang menemui Bupati dan menyampaikan kesulitan akses jalan.

Saat itu Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo langsung memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk survei lokasi.

“Sudah survei, pemerintah langsung turun ke lokasi dan buka jalan pakai eskavator. Memang belakangan ini karena hujan, jalan ke dusun itu rusak lagi,” ungkap Very saat dihubungi.

Very mengatakan, di tahun 2021, pemerintah sudah mengusulkan peningkatan jalan Hale-Kilowair dalam dana pinjaman daerah.

“Sudah diusulkan dalam dana pinjaman daerah. Sudah pasti tahun 2021 akses jalan Hale-Kilowair ditingkatkan. Kami sudah alokasikan dana Rp 500 juta dari dana DID untuk penanganannya di tahun anggaran 2021," ujar Very.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com