"Biaya itu digunakan mulai dari pemulasaran hingga penguburan," kata Jekek seperti dalam keterangan tertulisnya.
Penyiapan anggaran pemulasaran diberlakukan menyusul banyak kasus kematian covid-19 dari klaster perjalanan (pemudik).
“Tenaga kesehatan dan kebutuhan peralatan medis juga sudah kami siapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus dari klaster perjalanan,” ujar Jekek.
Baca juga: 5 Aktivitas Seru di Museum Sewu Rai Wonogiri, Bisa Sewa Kimono
Jekek pun meminta agar perantau yang pulang ke kampung halaman untuk segera melapor ke rukun tetangga (RT) setempat. Hal ini untuk mempermudah penelusuran kasus Covid-19.
"Namun, bila pulang dalam kondisi sakit, segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit untuk penanganan dan antisipasi penularan Covid-19," imbaunya.
Tak sampai di situ saja, Jekek mengatakan, untuk menggugah kesadaran warga, Pemkab Wonogiri kembali menyosialisasikan bahaya Covid-19 dan protokol kesehatan (prokes) di seluruh desa.
Ia berharap, sosialisasi itu dapat dipahami keluarga pemudik. Dengan demikian, saat anggota keluarga pulang dari perantauan, diarahkan untuk melapor ke RT.
“Dan kalau kondisi sakit tentu segera diarahkan ke puskesmas atau rumah sakit untuk penanganan dini,” tutur Jekek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.