Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Sikap Paslon Tanggapi Hasil Perolehan Suara Sementara, Ada yang Kecewa Meski Unggul

Kompas.com - 11/12/2020, 11:34 WIB
Pythag Kurniati

Editor

2. Aksi gundul beramai-ramai anggota DPRD di Jember

Sebanyak empat anggota DPRD Jember melakukan aksi mencukur gundul beramai-ramai di lobi Kantor DPRD Jember, Kamis (10/12/2020).

Mereka adalah anggota Komisi B dari PAN Nyoman Aribowo, Ketua Komisi C dari Nasdem David Handoko Seto, anggota Komisi A dari Golkar Kholil Asya'ari, dan anggota Komisi D dari PKS Dhofir.

Hal itu dilakukan menyusul unggulnya pasangan calon Hendy Siswanto-Balya Firjaun Barlaman dari Bupati Faida-Dwi Arya Oktavianto versi hitung cepat atau quick count.

Menurut Aribowo, salah seorang anggota DPRD, hubungan Bupati Jember Faida dan DPRD Jember memang tak berjalan dengan baik.

Sehingga saat perolehan suara Faida tertinggal, anggota DPRD pun melakukan aksi.

"Ini sebuah keinginan terpendam, karena selama menjadi DPRD kami menghadapi tantangan yang luar biasa," kata dia.

Lebih-lebih, muncul pula kasus usulan pemakzulan dari DPRD pada Bupati Faida. Namun pemakzulan tersebut ditolak oleh MA.

"Hari ini, di Pilkada ini, masyarakat sendiri yang memakzulkan bupati," kata dia.

Menanggapi unggulnya paslon lawan berdasar hasil hitung cepat LSI Denny JA, Faida mengatakn jika kekuasaan bukanlah tujuan.

"Kekuasaan hanyalah alat dan bukan tujuan," kata Faida.

Faida pun memilih menunggu proses perhitungan resmi berjenjang yang dilakukan oleh KPUD Jember.

Baca juga: Perolehan Suara Faida-Vian Tertinggal dari Hendy-Gus Firjaun, Anggota DPRD Jember Cukur Gundul

3. Akhyar sebut ada "invinsible hand" bermain di Pilkada Kota Medan

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 01, Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi dalam pemilihan kepala daerah pada Rabu (9/12/2020) memperoleh suara sebanyak 48 persen. Akhyar menyatakan ada banyak invisible hand yang bermain dan sangat berpengaruh dalam pilkada Medan.Istimewa Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 01, Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi dalam pemilihan kepala daerah pada Rabu (9/12/2020) memperoleh suara sebanyak 48 persen. Akhyar menyatakan ada banyak invisible hand yang bermain dan sangat berpengaruh dalam pilkada Medan.
Calon Wali Kota Medan nomor urut 1 Akhyar Nasution mengakui perolehan suaranya tidak lebih tinggi dari pasangan calon Bobby Nasution dan Aulia Rahman.

Akhyar mengatakan, ada pihak tertentu yang ia sebut sebagai "invinsible hand" terlibat dalam Pilkada Kota Medan.

"Kami juga menyatakan, banyak invinsible hand yang ikut bermain dalam Pilkada Kota Medan ini," kata dia dalam konferensi pers AMAN di Medan, Kamis (10/12/2020).

"Kami memang tidak dapat untuk menyatakan secara eksplisit apa itu invisible hand. Tapi kami dapat merasakan invisible hand tersebut sangat berpengaruh, sangat bermain di Pilkada Kota Medan ini," kata Akhyar.

Dalam kesempatan itu, ia mengucap terima kasih pada relawan meski perolehan suara belum mengungguli lawan.

"Kami semua mengucapkan terima kasih, itu sumbangsih terbesar sekali. Mudah-mudahan ini semua menjadi amal bakti bapak ibu sekalian dan menjadi amal jariah kita semua," kata dia.

Baca juga: Akhyar Nasution: Ada Invisible Hand Bermain di Pilkada Kota Medan...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com