Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Tak Menentu, Guru Honorer di Bogor Pilih Bisnis Jahit Busana Kucing

Kompas.com - 06/12/2020, 08:30 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Dibantu istri dan saudara

Fredi akhirnya memfokuskan diri bekerja sebagai tukang jahit busana kucing dibantu oleh istri dan saudaranya.

Mereka memasarkan produk busana kucing itu di toko online dan di medsos Instagram, Tik Tok dan Twitter.

Sejak saat itu, pemilik hewan piaraan terus meminta agar dibuatkan busana kucing.

Permintaan mereka cukup aneh, kata Fredi, yang paling banyak tentu pakaian menyerupai superhero Superman, Thor dan superhero samurai Jepang.

Tak hanya itu, karakter cosplay di masa pandemi juga ada seperti kasir Indomaret dan perawat dilengkapi dengan protokol kesehatan face shield.

"Karena (pandemi) mungkin orang kegiatannya lebih banyak di rumah mainin kucing liat hp, liat medsos. Jadi banyak yang DM saya, tanya beli di mana. Saat itu naik juga viewers medsos saya," ujarnya sambil menjahit pakaian kucing tersebut.

Rejeki di masa pandemi

Seekor kucing berpose menggunakan busana kucing di rumah di Desa Jampang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020). Fredi Lugina Priadi, menciptakan pasar busana untuk kucing dengan menawarkan model cosplay yang unik bagi hewan piaraan tersebut. Satu potong busana kucing berkisar dari Rp100 ribu hingga Rp1,5 juta.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Seekor kucing berpose menggunakan busana kucing di rumah di Desa Jampang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020). Fredi Lugina Priadi, menciptakan pasar busana untuk kucing dengan menawarkan model cosplay yang unik bagi hewan piaraan tersebut. Satu potong busana kucing berkisar dari Rp100 ribu hingga Rp1,5 juta.
Fredi menyebut, dalam sehari dirinya bisa memproduksi 10 pcs atau potong. Harga yang ditawarkan pun bervariasi tergantung bahan dan tingkat kesulitannya.

Setiap pakaian dihargai antara Rp 38.000 sampai Rp 84.600. Yang lebih mahal Rp 500.000.

Jika selama pandemi Covid-19 banyak orang mengalami kerugian, lain halnya dengan Fredi. Lulusan sarjana ekonomi ini bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 3 juta lebih tiap bulannya.

Fredi menambahkan bahwa sebelum memantapkan diri menjadi tukang jahit busana kucing, dirinya terlebih dahulu melakukan riset kecil-kecilan.

Ia mengaku sering diskusi dengan sesama pecinta kucing dan didukung lewat literatur.

"Sempat dibilangin, enak ya modalnya cuman pakai baju sisa, dijualnya segitu mahal. Saya bilang tapikan sekarang beli kain baru karena tingkat kebutuhan tinggi. Dulu memang iya dari bahan bekas," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com