ACEH UTARA, KOMPAS.com – Banjir yang merendam lima kecamatan di Aceh Utara, Sabtu (5/12/2020) semakin parah. Ketinggian air mulai satu hingga dua meter.
Akibatnya, sejumlah warga di desa yang terendam banjir mulai mengungsi ke surau (meunasah) dan dataran tinggi di masing-masing desa.
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat, Kantor Camat Matangkuli, Aceh Utara, Khairiah kepada wartawan di lokasi banjir menyebutkan, desa yang terisolir dan tak bisa diakses lagi yaitu Parang Sikureung, Mee, Baro, Blang dan Ceubrek Pirak.
Lima desa itu terendam badan jalan, sehingga harus diakses dengan perahu karet.
Baca juga: 5 Kecamatan Terendam Banjir di Aceh Utara, Warga: Kami Puluhan Tahun Langganan Banjir...
Sedangkan desa yang warganya telah mengungsi yaitu Alue Thoe, Hagu, Lawang, Tanjong Haji Muda, Pante Pirak, Leubok Pirak, Siren, Tumpok Barat, Alue Entok, Meuria, Tanjong Tengku Ali, Punti, dan Munye Pirak.
“Sebagian mengungsi ke meunasah, sebagian lagi ke bangunan lebih tinggi dan sebagian lagi ke badan jalan milik PT Pertamina Hulu Energi yang lebih tinggi lokasinya,” kata Khairiah.
Dia menyebutkan, laporan korban banjir telah disampaikan ke Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib dan sejumlah dinas terkait seperti BPBD Aceh Utara dan Dinas Sosial Aceh Utara.
“Dari 18 desa terendam banjir, ketinggian air mencapai dua meter. Sebanyak 464 kepala keluarga atau 1.682 jiwa terdampak banjir kali ini. Semoga hujan segera reda, sehingga air segera surut,” pungkasnya.
Baca juga: Cerita Korban Banjir Medan, Tak Sangka Bisa Lintasi Banjir Setinggi Dada, Padahal Gendong 2 Anak
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.