"Jadi peningkatan kasus di Universitas Brawijaya, atau yang menimpa akademisi Universitas Brawijaya mayoritas terjadi di luar kampus," jelasnya.
Unti mencatat, meningkatnya kasus Covid-19 di UB disebabkan oleh tiga klaster yang bermula dari luar kampus.
Klaster pelatihan kepala sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dilakukan akademisi UB.
"Pertama klaster pelatihan. Sebenarnya teman-teman ini menjalakan tugas dari Kemendikbud untuk melatih kepala SMK. Karena bersifat mandatori maka dilakukan," katanya.
Baca juga: Lemas, 3 Mahasiswa Aceh yang Mogok Makan Dilarikan ke Rumah Sakit
Selain itu ada klaster partnership yang terjadi ketika tenaga pendidik atau dosen di UB menjalankan kerja sama dengan pihak luar kampus, seperti pemerintah.
Kemudian, ada klaster penularan akibat kegiatan audit internal mutu di Fakultas Teknologi Pertanian.
"Menyikapi situasi seperti ini, UB mengeluarkan Instruksi Rektor nomor 9644 tahun 2020 tanggal 24 November 2020 tentang penegakan protokol kesehatan dan pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan Universitas Brawijaya," katanya.
Isi dari instruksi rektor itu di antaranya mengaktifkan kembali satuan tugas penanganan dan pencegahan Covid-19, lebih selektif dalam menyetujui kegiatan yang menghadirkan tamu dari luar UB, dan lebih selektif memberikan tugas kepada dosen yang diminta instansi atau pihak ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.