Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Juli, 75 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di Universitas Brawijaya Malang

Kompas.com - 03/12/2020, 20:14 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 75 orang di Universitas Brawijaya (UB) terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu merupakan akumulasi sejak Juli 2020.

"Berdasarkan data yang masuk di tim kami, sampai data terakhir ada 75 warga UB yang terkonfirmasi positif. Itu yang sudah masuk di data base kami," kata Ketua Monitoring Evaluasi Fasilitasi Implementasi (Monevfas) Universitas Brawijaya (UB) Profesor Unti Ludigdo melalui konferensi pers secara daring, Kamis (3/12/2020).

Dari 75 kasus positif Covid-19 itu, 10 di antaranya merupakan kasus baru yang ditemukan dalam sepekan terakhir.

"Dalam seminggu ini tambahannya sekitar 10 orang," katanya.

Puluhan pasien positif Covid-19 itu menjalani karantina mandiri dan pusat karantina. Sebagian lainnya dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Wali Kota Malang dan Keluarganya Membaik, Sekda Masih Dirawat

"Di antara yang terkonfirmasi aktif saat ini ada beberapa orang yang dirawat di rumah sakit, karena memang butuh perawatan. Sebagian yang lain karena kondisinya, isolasi mandiri," katanya.

Unti menjelaskan, protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan kampus UB sudah berjalan dengan maksimal.

Menurutnya, peningkatan kasus yang terjadi di kalangan akademisi UB tidak lepas dari naiknya kasus Covid-19 di lingkungan luar kampus. Mayoritas, penularan bermula dari luar kampus.

"Aktivitas di kampus itu sudah dibatasi sedemikian rupa. Tetapi karena aktivitas di luar yang tidak bisa menghindari kontak dengan yang lain maka kemudian sebagian dari teman-teman akademisi ini tertular. Dari penularan yang ada di luar itu, sebagian terbawa ke kampus dan menular ke teman-teman yang lain di dalam kampus," katanya.

 

"Jadi peningkatan kasus di Universitas Brawijaya, atau yang menimpa akademisi Universitas Brawijaya mayoritas terjadi di luar kampus," jelasnya.

Unti mencatat, meningkatnya kasus Covid-19 di UB disebabkan oleh tiga klaster yang bermula dari luar kampus.

Klaster pelatihan kepala sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dilakukan akademisi UB.

"Pertama klaster pelatihan. Sebenarnya teman-teman ini menjalakan tugas dari Kemendikbud untuk melatih kepala SMK. Karena bersifat mandatori maka dilakukan," katanya.

Baca juga: Lemas, 3 Mahasiswa Aceh yang Mogok Makan Dilarikan ke Rumah Sakit

Selain itu ada klaster partnership yang terjadi ketika tenaga pendidik atau dosen di UB menjalankan kerja sama dengan pihak luar kampus, seperti pemerintah.

Kemudian, ada klaster penularan akibat kegiatan audit internal mutu di Fakultas Teknologi Pertanian.

"Menyikapi situasi seperti ini, UB mengeluarkan Instruksi Rektor nomor 9644 tahun 2020 tanggal 24 November 2020 tentang penegakan protokol kesehatan dan pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan Universitas Brawijaya," katanya.

Isi dari instruksi rektor itu di antaranya mengaktifkan kembali satuan tugas penanganan dan pencegahan Covid-19, lebih selektif dalam menyetujui kegiatan yang menghadirkan tamu dari luar UB, dan lebih selektif memberikan tugas kepada dosen yang diminta instansi atau pihak ketiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com