Peningkatan kasus Covid-19 yang pesat membuat Kota Batu, Jawa Timur, kembali menjadi zona merah per Selasa (1/12/2020).
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, kenaikan itu disebabkan oleh klaster keluarga, bukan klaster wisata.
"Perlu diingat kenaikan itu bukan dari sektor pariwisata tetapi dari klaster keluarga," kata Dewanti, di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Rabu (2/12/2020).
Dewanti pun memiliki kebijakan tidak akan menutup pariwisata.
Wisatawan diyakini datang ke Batu dalam kondisi sehat.
"Kalau kita melihat orang-orang yang sedang berwisata, pasti sudah merasa dirinya sehat. Pasti dia punya badan fit, baru dia jalan-jalan. Apalagi kalau di tempat wisata protokol kesehatannya ketat, Insya Allah itu sudah mengecilkan risiko dia tertular," kata dia.
"Saya rasa tidak perlu (pembatasan kedatangan orang dari luar kota). Yang pasti sekarang masyarakat Kota Batu yang taat dan menjaga kesehatan," lanjut Dewanti.
Satgas Covid-19 pun akan kembali menegakkan tugasnya lantaran penerapan protokol kesehatan dianggap telah mengendor.
"Dulu awal-awal wah semua masif. Sekarang ini sudah agak kendor, nah ini yang harus kita hidupkan lagi untuk mengingatkan Covid-19 msih ada, untuk mengingatkan protokol kesehatan," kata dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Seluruh Kecamatan di Sleman Zona Merah
"Iya Banyumas zona merah," kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Rabu (2/12/2020).
Peningkatan status tersebut membuat Pemkab memfokuskan perlindungan pada masyarakat yang memiliki penyakit komorbid.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono sampai mengimbau masyarakat agar tidak mengadakan pesta kembang api.
"Natal dan tahun baru imbauan tidak ada kerumunan. Tapi saya tidak tahu nanti setelah tanggal 10 Desember sudah aman lagi, mungkin diizinkan," kata Sadewo di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/12/2020).
Menurutnya, kasus Covid-19 saat ini sudah lebih parah dibandingkan sebelumnya.
Bahkan prediksi puncak corona pada September 2020 pun meleset.
"Kalau melihat kondisi sekarang lebih parah dibanding saat awal-awal dulu. Prediksi puncak kasus Covid-19 dulu dari para ahli kan September, Oktober mulai mereda," ujar Sadewo.
Baca juga: 4 Daerah di Jatim Jadi Zona Merah, Satgas Sebut Dampak Libur Panjang