Caranya membuatnya ia belajar dari YouTube. Ia memesan alat-alat tersebut senilai Rp 25 juta. Dalam sehari pelaku bisa memproduksi 300 pil.
“Pengakuannya barang itu (pil) belum sempat diedar. Masih diproduksi terus,” katanya.
Baca juga: Sejumlah Pejabat Jalani Swab Tes Usai Walkot Samarinda Positif Covid-19, Semua Negatif
Abdillah menambahkan, pelaku memanfaatkan sekolah yang tengah kosong karena para siswa belajar dari rumah di tengah pandemi Covid-19.
“Pelaku ada rumah juga di sekitar situ. Begitu ada waktu luang, dia ke sekolah produksi sekaligus jaga sekolah,” terang dia.
Atas kejadian tersebut, pelaku kini ditetapkan tersangka dan barang buktinya diamankan di Polresta Samarinda untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.