Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nico, Siswa SD yang Sekolah Sambil Jualan Es Kucir, Terima Donasi Pembaca Kompas.com

Kompas.com - 02/12/2020, 14:31 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Ibunda Tegoh Niccolas Saputra (13), Giyem, mengaku senang menerima bantuan dari pembaca Kompas.com.

Bantuan untuk biaya pendidikan dan pendampingan usaha itu diserahkan kepada Nico, panggilan akrab Tegoh Niccolas Saputra, melalui Sekolahrelawan secara bertahap pada 2 Juli 2020.

Bantuan untuk Nico berasal dari donasi 575 pembaca Kompas.com yang terkumpul sebesar Rp 38.160.000.

Baca juga: Kisah Niccolas Sekolah Sambil Jualan Es Kucir, Demi Uang Saku dan Bantu Orangtua

Donasi itu terkumpul melalui situs penggalangan dana online, kitabisa.com.

"Senang. Buat tabungan dan bayar les setiap bulan. Nico saya ikutkan les," kata Giyem saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/12/2020).

Sampai sekarang, kata Giyem, Nico masih berjualan es kucir meski pembelajaran tatap muka sekolah diganti dari rumah via daring karena pandemi Covid-19.

Nico merupakan siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banyurip 3, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Ia berjualan es kucir di sekolah sejak masih duduk di bangku kelas 4.

"Iya, masih jualan (es kucir). Karena pandemi jualannya keliling kampung," kata warga Dukuh Kedu RT 007, RW 001, Kelurahan Banyurip, Kecamatan Jenar, Sragen, itu.

Baca juga: Nico, Siswa SD yang Jualan Es Kucir di Sekolah: Saya Tidak Malu...

Sebelumnya diberitakan, Nico, siswa kelas 4 SDN Banyurip 3, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, setiap hari berjualan es kucir di sekolah.

Sebelum berangkat, anak pertama dari pasangan Fery Purnomo (29) dan Giyem (33), warga Dukuh Kedu RT 007, RW 001, Kelurahan Banyurip, Kecamatan Jenar, itu terlebih dahulu menata es kucir ke termos es berukuran 3,5 liter untuk dibawa ke sekolah.

Selesai menata es, Nico bersiap berangkat ke sekolah dengan diantar oleh ibunya menaiki sepeda motor. Maklum, jarak rumah dengan sekolah sekitar 1 kilometer.

"Sampai di sekolah e-nya saya bawa masuk kelas. Jam istirahat teman-teman pada beli. Satu bijinya saya jual Rp 500. Ada rasa apel, jambu, mangga, melon, dan lain-lain," katanya kepada Kompas.com di Sragen, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019).

Nico mengatakan, satu termos berisi 30 biji es kucir.

Tidak setiap hari es yang dia jual habis. Jika masih sisa, dia jajakan kepada warga pada saat pulang sekolah.

Baca juga: Mari Bantu Niccolas, Sekolah Sambil Jualan Es Kucir, Demi Uang Saku dan Bantu Orangtua

Nico mengaku tidak malu dengan teman-temannya meski di sekolah sambil berjualan es. Justru dirinya merasa senang karena bisa ikut membantu orangtuanya mencari uang.

Nico mengatakan, ayahnya merantau ke Jakarta berjualan bakso keliling, sedangkan ibunya tidak bekerja. Sementara Nico memiliki seorang adik yang masih kecil.

"Tidak malu. Uang hasil jual es saya tabung sama buat uang saku," terangnya.

Nico menceritakan, dirinya berjualan es di sekolah baru berjalan sekitar tiga bulan terakhir. Awalnya, Nico berjualan nasi kucing. Satu bungkus nasi kucing dia jual Rp 1.000.

Namun, karena di kantin sekolah sudah ada yang berjualan nasi, Nico pun memutuskan berhenti berjualan nasi kucing dan berganti es kucir hingga sekarang.

Baca juga: Sidang Pelanggaran Pilkada Belitung Timur, Ketua Timses Rival Anak Yusril Ungkap Perjuangan Kakek Bersama Bung Karno

"Saya jualan nasi kucing kelas 3. Setelah naik kelas 4, saya tidak lagi jualan nasi kucing. Saya ganti jualan es kucir sampai sekarang," ucap bocah yang memiliki cita-cita menjadi tentara tersebut.

Aktivitasnya berjualan es, kata Nico, tidak mengganggu kegiatan belajarnya di sekolah. Nico tetap fokus mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com