Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senangnya Para Murid Bisa ke Sekolah Lagi dan Tak Repot Belajar Daring

Kompas.com - 02/12/2020, 10:35 WIB
Ari Maulana Karang,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Sejumlah sekolah di wilayah selatan Garut, Jawa Barat, sudah mulai menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

Dari data yang dikeluarkan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Provinsi Jawa Barat, ada 15 sekolah menengah atas (SMA) sederajat yang telah diperbolehkan melaksanakan belajar tatap muka.

Salah satunya, SMA Negeri 30 Garut.

Baca juga: SMA dan SMK di Garut Mulai Berlakukan Belajar Tatap Muka

SMAN 30 Garut berada di Kecamatan Cihurip di wilayah Garut Selatan yang jaraknya sekitar 60 kilometer dari pusat kota Garut.

Di sekolah ini, pembelajaran tatap muka telah dilaksanakan sejak Oktober lalu.

“Senang saja bisa sekolah lagi, bisa ketemu teman-teman, ketemu para guru,” kata Mutiara, siswi kelas XI SMAN 30 Garut saat ditemui di sekolahnya, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Bertambah 80 Kasus Covid-19 dalam Sehari di Garut, Klaster Keluarga Mendominasi

Mutiara mengatakan, selama belajar daring, sulit rasanya untuk bisa menyerap pelajaran dengan baik.

Sebab, tidak ada penjelasan dari guru. Paling, dirinya mencari penjelasan bahasan-bahasan dengan mencari di Google.

Hal yang sama diungkapkan Silvani Nur Aini, teman sekelas Mutiara.

Menurut dia, dengan belajar tatap muka, materi pembelajaran bisa lebih mudah diserap, karena bisa langsung mendapat penjelasan dari para guru.

Meski demikian, saat ini pembelajaran di sekolah harus menerapkan protokol kesehatan.

“Senang bisa sekolah lagi, walau harus pakai masker dan jaga jarak,” kata Aini.

Encep Mamay, salah seorang guru SMAN 30 Garut yang juga guru pembina kegiatan Pramuka mengatakan, proses belajar mengajar di sekolahnya memang telah dilaksanakan sejak Oktober lalu.

Hal itu dilakukan setelah mendapat izin dari Dinas Pendidikan Provinsi dan juga Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam).

“Seluruh syarat sudah dipenuhi oleh sekolah, semua orangtua siswa juga sudah mengizinkan,” kata Encep saat ditemui di SMAN 30 Garut.

Sebelum sekolah dimulai, menurut Encep, semua guru telah menjalani test swab.

Sarana prasarana sekolah pun disiapkan, mulai dari tempat cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh hingga pembagian masker kepada setiap siswa.

“Kecamatan Cihurip juga sampai sekarang termasuk zona hijau, karena belum ada yang terpapar Covid-19,” kata dia.

Encep menilai, pembelajaran daring yang dilakukan sebelumnya selama enam bulan lebih, sangat kurang efektif.

Dari jumlah siswa 30 orang per kelas, yang bisa mengikuti secara daring paling banyak hanya 11 orang siswa. Sisanya tidak pernah mengikuti karena berbagai kendala.

“Di sini kan sinyal internet kurang bagus, jadi harus pergi ke tempat yang sinyalnya bagus,” kata Encep.

Menurut Encep, banyak orangtua siswa mengeluhkan anaknya banyak beraktivitas di luar rumah yang tidak jelas seperti menongkrong dan lainnya.

Para orangtua siswa pun mendesak agar sekolah dibuka kembali.

“Bahkan sampai ada siswa yang ikut orangtuanya bekerja di Jakarta,” kata dia.

Menurut Encep, pihak sekolah juga mengalami dilema.

Para orangtua yang ingin anaknya bisa bersekolah kembali sampai ada yang memindahkan anaknya ke sekolah lain di Kecamatan Cihurip yang memang telah melaksanakan belajar tatap muka sejak Juli.

“Selama belajar tatap muka, ada pengawasan rutin dari Forkopimcam soal protokol kesehatan, anak-anak diingatkan memakai masker,” kata Encep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com