Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Desa di Kepulauan Meranti Terendam Banjir akibat Kanal Meluap

Kompas.com - 28/11/2020, 18:29 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Banjir melanda ratusan rumah warga di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Kepala Seksi (Kasi) Karhutla dan Kecelakaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Ekaliptus, saat dikonfirmasi mengatakan, banjir saat ini merendam empat desa.

"Banjir di Desa Dedap, Desa Mekar Delima, Desa Tanjung Padang, dan Desa Putri Puyu. Ini masih satu kecamatan, yakni Kecamatan Tasik Putri Puyu," kata Eka, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (28/11/2020) sore.

Dia mengatakan, warga yang terdampak banjir di empat desa tersebut mencapai 700 kepala keluarga (KK).

Baca juga: BPBD Riau: Waspadai Banjir, Longsor, dan Covid-19

Saat ini, ada ratusan korban banjir yang mengungsi ke posko pengungsian dan ada yang ke rumah-rumah keluarganya. Selebihnya memilih bertahan di rumah.

"Warga yang mengungsi ada 100 KK lebih. Ada yang di posko yang telah kami dirikan dan ada juga warga mengungsi ke rumah saudaranya. Sejauh ini, tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut," sebut Eka.

Banjir tersebut, lanjut Eka, disebabkan karena meluapnya kanal milik sebuah perusahaan yang berada di sekitar permukiman warga.

Luapan kanal terjadi sejak Senin (23/11/2020) lalu, hingga berdampak kepada ratusan rumah warga.

"Kanal perusahaan melimpah karena intansi hujan tinggi, sehingga berdampak banjir ke permukiman warga," sebut Eka.

 

Dia menyebut, memasuki hari kelima banjir sudah mulai surut setelah pihak perusahaan membuat bendungan pada kanal.

Namun, ketinggian banjir di permukiman masih ada yang mencapai satu meter.

"Ketinggian banjir saat ini bervariasi. Mulai dari 50 sentimeter hingga satu meter. Warga tetap beraktivitas dengan menggunakan perahu dan juga mengarungi banjir," kata Eka.

Baca juga: Gara-gara Hujan Deras hingga Laut Pasang, 4.235 Rumah di Serdang Bedagai Terendam Banjir

Selain mendirikan posko pengungsian, sebut dia, pihak perusahaan juga mendirikan posko kesehatan untuk mengantisipasi warga yang sakit.

Eka mengimbau, bagi korban banjir yang mengungsi harus tetap mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Kemarin sudah kami sampaikan ke warga protokol kesehatan jangan sampai diabaikan. Tetap pakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak," tutup Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com