Kurang Promosi
Sementara itu Nurhayati mengatakan, dalam beberapa bulan ini usaha batik tulis yang digeluti berkelompok ini sedikit bisa membantu meringankan beban keluarga akibat pandemi Covid-19.
Mereka pun berharap batik tulis karya wanita-wanita petani ini bisa dikenal luas serta berkembang baik.
"Sementara ini promosi masih sangat kurang, hanya dari mulut ke mulut serta media sosial yang masih baru," kata Nurhayati.
Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi, PM Jepang dan Istri Kenakan Masker Motif Batik
Apresiasi
Kepala Desa Grabagan, Eko Setyawan, menyampaikan, Desa Grabagan tercatat sebagai desa wisata dengan obyek wisata unggulan fenomena alam mud volcano yaitu Bledug Cangkring yang sejarahnya masih berhubungan dengan Bledug Kuwu.
Karenanya, ia sangat mengapresiasi terealisasinya usaha kecil batik tulis gagasan ibu-ibu petani di Dusun Cangkring yang secara tak langsung ikut menunjang keberadaan Desa Wisata.
"Harapannya bisa dikerjasamakan dengan BumDes dan dibantu untuk pemasaran. Bantuan dari pemerintah pusat untuk usaha kecil sudah mereka dapatkan dan pihak desa akan diupayakan bantuan juga. Ini sangat menginspirasi, perjuangan dan upaya positifnya untuk bertahan di tengah Pandemi Covid-19," kata Eko.
Baca juga: 2 Pegawai BPR Nganjuk Terpapar Corona, Ini Gejala Awalnya
Menurut Eko, di tengah Pandemi Covid-19, pemerintah Desa Grabagan memang berupaya memotivasi warga untuk mewujudkan gagasan kreatif yang bisa menghasilkan pendapatan.
"Usaha kecil di Desa Grabagan kami dorong seperti pembuatan kripik tempe, jajanan serta batik tulis ini. Selain bisa membantu perekonomian di saat pandemi Covid-19, juga bisa mengangkat nama desa dengan mengenalkan kearifan lokal," pungkas Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.