Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Masuk ke Permukiman Warga, Orangutan Tapanuli Dilepasliarkan ke Habitatnya

Kompas.com - 26/11/2020, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

Masih kata Panut, dipilihnya Cagar Alam Dolok Sipirok sebagai lokasi dilepasliarkannya orangutan tapanuli karena primata besar tersebut diperkirakan berasal dari wilayah itu.

"Diperkirakan orangutan tapanuli itu berasal dari Cagar Alam Dolok Sipirok, sehingga kami lepaskan ke situ. Memang habitatnya sudah kami analisa sebelumnya."

Baca juga: Wehea-Kelay, Tempat Ekowisata dan Rumah Orangutan di Kalimantan Timur

"Orangutan adalah jenis primata yang mudah beradaptasi dengan habitat baru. Dia tidak akan menghadapi tantangan yang berat kecuali enggak ada sumber makanan," ucapnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumut, Dana Prima Tarigan menilai orangutan tapanuli yang masuk ke permukiman masyarakat diduga karena habitatnya terganggu.

"Nah, penyebabnya bisa jadi karena perburuan, pembukaan lahan, pembangunan infrastruktur, atau kebisingan apa pun itu yang membuat orangutan tidak nyaman dan akhirnya turun ke wilayah masyarakat," ujarnya saat dihubungi VOA Indonesia.

Dana mengatakan, untuk mengurangi frekuensi masuknya orangutan tapanuli ke permukiman masyarakat, habitat aslinya harus diselamatkan.

Baca juga: Bayi Orangutan yang Dirantai Warga di Rumah Walet Alami Cedera Kaki

"Solusinya bukan hanya diselamatkan atau dilepasliarkan. Tapi solusinya adalah menyelesaikan masalah di habitat mereka. Kalau habitatnya rusak ya diperbaiki habitatnya atau dilarang pembangunan di daerah habitat orangutan itu," katanya.

Orangutan tapanuli termasuk satwa liar dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi. Sedangkan menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered).

Orangutan tapanuli merupakan spesies kera besar yang hanya ditemukan di hutan Tapanuli, khususnya di tiga kabupaten, yaitu Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara.

Baca juga: Populasi Orangutan Indonesia Kritis, Bagaimana Melindunginya di Alam?

Sebagian besar populasi orangutan tapanuli tersebar di blok Batang Toru Barat dan Batang Toru Timur. Populasi orangutan itu juga ditemukan di Cagar Alam Dolok Sipirok, Suaka Alam Lubuk Raya, dan Cagar Alam Dolok Sibual-buali.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019, jumlah orangutan tapanuli di wilayah Batang Toru Barat saat ini 400 hingga 600 ekor,sedangkan di Batang Toru Timur sekitar 150-160 ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com