Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Sungai Ciujung Jadi Topik Debat, Ini Kata 2 Paslon Pilkada Serang

Kompas.com - 26/11/2020, 08:12 WIB
Rasyid Ridho,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Pencemaran Sungai Ciujung oleh limbah industri menjadi topik pada debat kedua Pilkada Kabupaten Serang, Banten, Rabu (25/11/2020).

Dua pasangan calon, yakni Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa dan Nasrul Ulum-Eki Baihaki menyampaikan solusi untuk menyelesaikan masalah tercemarnya Sungai Ciujung yang dinilai sudah merugikan masyarakat.

Pasangan Ulum-Eki mengatakan bahwa sesuai undang-undang, Pemrintah Kabupaten Serang tidak diberikan ruang untuk mengurusi perizinan, analisis dampak lingkungan dan lain sebagainya.

Baca juga: Debat Pamungkas Pilkada Serang, Dua Paslon Janjikan Hal Ini

Namun, Ulum-Eki menyatakan akan bersinergi dengan Pemprov Banten untuk melakukan penegakan hukum dan mencegah potensi pencemaran limbah di wilayah industri, termasuk Sungai Ciujung.

"Sampai saat ini, Pemkab Serang bisa dilihat belum banyak berbuat terkait apa yang sudah disampaikan oleh masyarakat di Kabupaten Serang," kata Eki saat debat.

Baca juga: Kapolda Banten: Sudahlah, Tunggu Hasil Pilkada dari Rumah Saja

Selain itu, keduanya berjanji akan melakukan pembenahan dan penanggulangan dampak lngkungan yang selama ini terjadi di wilayah industri.

Sementara itu, pasangan Tatu-Pandji yang merupakan petahana mengakui bahwa Sungai Ciujung tercemar limbah industri di Serang bagian timur.

Namun, limbah akan terlihat hanya pada waktu tertentu, seperti saat musim kemarau.

Pasangan ini mengklaim bahwa pengelolaan limbah industri sudah mulai tertangani.

"Memang betul, kita akui, tapi itu sifatnya situasional, pada saat musim kemarau akan terasa. Karena apa? Intasliasi pengolahan limbah di industri di situ sudah mencukupi. Tetapi dengan debit air yang rendah, terlihat kentara ada pencemaran, tapi itu tidak bisa digeneralisasi," kata Pandji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com