Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Berkunjung ke Bangka Belitung, Istri Menteri Desa Diperkenalkan Kain Tenun Cual

Kompas.com - 21/11/2020, 13:44 WIB
Alek Kurniawan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Melati Erzaldi memperkenalkan karya-karya kerajinan khas Babel, salah satunya kain tenun yang disebut cual.

Hal itu dilakukan Melati saat mendampingi istri Menteri Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (PDTT) Lilik Umi Nasriiyah mengunjungi Museum Cual Ishadi, Jumat (20/11/20).

Ketua Dekranasda juga mengenalkan sosok Isnawaty Hadi sebagai pemilik Ishadi Cual yang diketahui berkonsentrasi dengan pelestarian tenun cual milik Babel.

“Beliau adalah inspirator bagi pengrajin lain karena konsisten dengan pakemnya sebagai warisan budaya,” ujar Ketua Dekranasda sambil menjelaskan sejarah-sejarah cual yang masih terekam baik di museum itu.

Baca juga: Ikuti Arahan Mendes PDTT, Babel akan Awasi Penggunaan Dana Desa

Dari kunjungan tersebut, Lilik merasa bangga karena Babel masih memiliki pegiat warisan budaya. Menurutnya, tidak semua orang mampu dan bersemangat seperti Isnawaty.

“Pakem ini harus dijaga betul walaupun hasil karya harus dibayar mahal, maksudnya agar tidak kehilangan khazanahnya dan dijaga kekayaan historisnya,” kata Lilik dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/11/2020).

Menurutnya, konsumen juga tak perlu takut membeli tenun karena harganya yang mahal. Sebab, cual dapat digunakan sepanjang masa. Semakin lama, cual semakin memiliki nilai tambah.

Lilik yang dikenal aktif mengembangkan kerajinan bordir di Jakarta dan memahami dunia tekstil juga mengaku terkesan dengan proses pembuatan cual.

Baca juga: Gubernur Erzaldi Harap Pertumbuhan Ekonomi Babel Stabil di Angka 3-4 Persen

“Kalau bordir jelas motifnya kita gambarkan, belum masuk di dalam akal saya bagaimana mencelup cual hingga terbentuk motif,” ungkapnya.

Hal demikian juga disampaikan Melati bahwa,dalam pembuatannya memerlukan proses yang rumit dan panjang.

"Saya selalu bilang, kalau ingin beli tenun cual, jangan ditawar-tawar karena prosesnya luar biasa," jelasnya.

(Penulis: Hasan A. M./Listya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com