Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuci Tangan Harus Diingatkan dan Jaga Jarak Jadi Evaluasi Simulasi Pencoblosan di TPS

Kompas.com - 21/11/2020, 12:53 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - KPU Denpasar menggelar simulasi pencoblosan dan penghitungan suara Pilkada serentak, di gedung SDN 3 Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu (21/11/2020).

Simulasi yang serentak dilakukan di seluruh Indonesia ini menerapkan protokol Covid-19 dan penghitungan suara model sirekap.

Ketua KPU Denpasar I Wayan Arsa Jaya mengatakan, ada sejumlah evaluasi setelah mengamati jalani simulasi.

Pertama, para pemilih yang datang harus diingatkan untuk mencuci tangan sebelum masik ke area tempat pemungutan suara (TPS).

Baca juga: Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara dengan Sirekap Akan Digelar di 157 Kabupaten/Kota

"Padahal, hal seperti itu harusnya bisa dengan kesadaran sendiri," kata dia, saat ditemui di lokasi simulasi, Sabtu.

Kemudian, pemilih juga cenderung tidak menjaga jarak ketika menunggu pencoblosan.

Mereka masih saja berkumpul dengan teman-temannya meski sudah diingatkan.

Kemudian, para pemilih cenderung datang di jam-jam tertentu sehingga suasana TPS menjadi padat.

Padahal, KPU sudah mengatur jam kedatangan yakni 50 orang tiap satu jam.

"Kalau mereka datang sesuai jamnya, pasti tidak akan terjadi keramaian, ini akan menjadi catatan ke depan," kata dia.

Sementara itu, tujuan dari simulasi ini untuk mendapatkan gambaran secara nyata bagaimana nanti saat pemilihan di TPS.

Mulai dari teknis proses pemungutan dan penghitungan suara.

Kemudian mendapat gambaran bagaimana penerapan protokol kesehatan karena pilkada serentak 2020 ini dilaksanakan di masa pandemi.

Untuk alur pemilihan, setiap pemilih yang datang ke TPS ini sudah mendapat surat pemberitahuan.

Baca juga: Suami Temukan Nikmatur Rohmah Tewas Bersimbah Darah di Rumah, Diduga Dibunuh

Mereka lalu datang membawa KTP dan disarankan membawa bolpoin sendiri.

Ketika sudah tiba di TPS, diperiksa suhu tubuhnya.

Jika di bawah 37 derajat celcius, pemilih melakukan proses seperti biasa.

Sebelum masuk TPS, meraka juga melakukan wajib cuci tangan di tempat yang disediakan.

Lalu mendaftar dan menunggu dipanggil petugas untuk menggunakan hak pilihnya.

Selain itu, setiap pemilih juga diberikan sarung tangan plastik dan wajib menggunakan masker.

"Kami juga menyediakan masker bagi pemilih bagi pemilih yang maskernya rusak dan tidak memenuhi syarat," kata dia.

Setelah menerima surat suara, mereka melakukan pencoblosan.

Ada tiga bilik yang disiapkan untuk tiap TPS.

Kemudian, satu bilik tambahan khusus bagi pemilih yang saat datang suhunya di atas 37 derajat celcius.

"Ketika di TPS itu ditemukan pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37,3, kami layani di bilik khusus, sudah ada petugas yang mendampingi nanti dilengkapi dengan APD lengkap," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com