Sebelumnya, sejumlah mahasiswa menggelar demonstrasi di depan Gedung Rektorat Unija Sumenep. Beberapa mahasiswa bahkan membakar toga yang hendak dipakai saat wisuda daring sebagai bentuk protes karena biaya yang mahal.
Koordinator aksi, Junaidi mengatakan, masing-masing calon sarjana wajib membayar biaya wisuda sebesar Rp 750.000.
Nilai itu dianggap tak sesuai dengan konsep wisuda daring yang diikuti calon sarjana dari rumah masing-masing.
Baca juga: Protes Biaya Wisuda Daring Terlalu Mahal, Mahasiswa Unija Sumenep Bakar Toga
"Kami menilai biaya itu terlalu mahal dan memberatkan calon sarjana. Apalagi ekonomi masyarakat saat pandemi ini serba tidak menentu," ujar Junaidi saat dihubungi, Kamis.
Menurut Junaidi, pihak universitas tak transparan membeberkan kegunaan dana wisuda tersebut. Tiba-tiba, pihak universitas mengumumkan setiap calon sarjana wajib membayar Rp 750.000.
"Andaikan transparan, kami para calon sarjana bisa terima. Ini tidak transparan untuk apa saja," kata Junaidi.
(KOMPAS.com/Taufiqurrahman)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.