SUMENEP, KOMPAS.com - Sejumlah calon sarjana di Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep menggelar unjuk rasa menolak biaya wisuda yang dianggap terlalu mahal.
Unjuk rasa itu digelar di depan Gedung Rektorat Universitas Wiraraja pada Kamis (19/11/2020).
Dalam aksi tersebut, beberapa peserta membakar toga yang bakal dipakai saat wisuda secara daring.
Koordinator aksi, Junaidi mengatakan, calon sarjana memprotes biaya wisuda yang dinilai terlalu mahal. Masing-masing calon sarjana wajib membayar biaya wisuda sebesar Rp 750.000.
Biaya itu dianggap tak sesuai dengan konsep wisuda daring yang diikuti calon sarjana dari rumah masing-masing.
Baca juga: Ayah di Balikpapan Terima Ijazah Anak yang Meninggal Sebelum Wisuda
"Kami menilai biaya itu terlalu mahal dan memberatkan calon sarjana. Apalagi ekonomi masyarakat saat pandemi ini serba tidak menentu," ujar Junaidi saat dihubungi, Kamis.
Menurut Junaidi, pihak universitas tak transparan membeberkan kegunaan dana wisuda tersebut. Tiba-tiba, pihak universitas mengumumkan setiap calon sarjana wajib membayar Rp 750.000.
"Andaikan transparan, kami para calon sarjana bisa terima. Ini tidak transparan untuk apa saja," imbuh Junaidi.
Wakil Rektor III Unija Mujib Jannan mengatakan, biaya wisuda itu telah disesuaikan dengan kebutuhan selama penyelenggaraan wisuda.