Fenomena ini membuat tim ahli entomologi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Puwokerto turun tangan.
Tim ahli Labolatorium Entomologi dan Parasitologi Fakultas Biologi Unsoed Darsoo mengatakan, semut tersebut termasuk karnivora.
Mereka lebih tertarik pada hewan dibandingkan gula.
Hal itu diketahui dalam uji cobanya.
"Saya kasih gula dia tidak mau, tapi setelah saya kasih belalang, dia langsung menggerumut dan tertarik pada hewan lain yang hidup atau serangga lain yang masih hidup. Jadi rupa-rupanya dia karnivora," ujar Darsono.
Kepala Laboratorium Entomologi dan Parasitologi Fakultas Biologi Unsoed Trisnowati Budi Ambarningrum membenarkan bahwa jumlah semut sangat banyak dan mereka sangat agresif.
Diperkirakan, kondisi tersebut terkait dengan sanitasi dan lingkungan.
"Semut ini sepertinya sudah banyak sekali memang, seperti tadi kita buka di masing-masing pelepah kelapa, di situ terlihat sekali ada anakan, ada telur, dan itu saya lihat memang agresif sekali semutnya. Ini mungkin terkait juga dengan lingkungan, dengan sanitasi," jelas Teisnowati.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Dony Aprian), Tribun Banyumas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.