Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirumahkan Saat Pandemi, Pria Ini Tekuni Hobi Merakit Pesawat Aeromodelling untuk Hidupi Keluarga

Kompas.com - 16/11/2020, 12:48 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Puguh Sutrisno (42) warga Jalan Bawono Mulyo, Kota Madiun, Jawa Timur, tak menyerah setelah kehilangan pekerjaan sebagai sopir karena pandemi Covid-19.

Untuk bertahan menghidupi keluarganya, Puguh menekuni hobi lamanya, merakit pesawat aeromodelling.

Sebelumnya, Puguh bekerja sebagai sopir mobil boks barang elektronik. Ia diberhentikan sejak Februari 2020 karena perusahaannya terdampak pandemi.

“Setelah saya dirumahkan, saya coba kembangkan hobi saya kembali untuk menghidupi keluarga. Saya kontak teman-teman yang sehobi dan mereka banyak pesan ke saya,” kata Puguh kepada Kompas.com, pekan lalu.

Pesawat aeromodelling itu memiliki remote control dan bertenaga baterai. Ayah satu anak ini telah mengenal pesawat aeromodelling sejak 2015.

Baca juga: Mau Pelat Merah, Putih, Kuning, Hitam, kalau Jalan Dijadikan Garasi, Itu Salah...

Namun, hobi itu dihentikan sejak 2017 karena sibuk dengan pekerjaannya di perusahaan barang elektronik.

Belajar secara otodidak

Puguh mempelajari teknik merakit pesawat remote control itu secara otodidak. Awalnya, ia mencari referensi di dunia maya.

Dari pengetahuan yang diperolehnya, ia belajar merakit pesawat hingga bisa diterbangkan.

Menurut Puguh, bahan utama membuat pesawat aeromodelling adalah polyfoam. Bahan itu mudah didapatkan di sejumlah toko daring.

“Termasuk mesin pesawat juga saya beli di toko online,” kata Puguh.

 

Sejak menekuni hobinya pada Februari, Puguh telah merakit ratusan model pesawat aeromodelling

Berbagai jenis pesawat aeromodeling yang sudah dibuat di antaranya, jet, trainer, blader, pesawat tempur, pesawat kargo.

Puguh menjelaskan, harga pesawat itu bervariasi, tergantung kesulitan, ukuran, spesifikasi, dan desain.

Baca juga: Di Depan Khofifah, Plt Bupati Lapor Komunikasi Pemkab dan DPRD Jember Telah Cair

Rata-rata, sebuah pesawat aeromodeling rakitannya dijual mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta.

Usaha Puguh menghidupi keluarganya dari merakit pesawat aeromodelling setelah kehilangan pekerjaan sebagai sopir menuai berkah. Dalam sebulan, Puguh bisa mendapatkan penghasilan jutaan rupiah.

Aneka karyanya kini menjadi incaran pecinta pesawat aeromodelling. Awalnya, Puguh sering mengirim pesawat rakitannya ke sejumlah pembeli di luar derah.

Belakangan, Puguh hanya melayani penjualan di sekitar Madiun. Sebab, ongkos pengiriman ke luar Pulau Jawa dinilai mahal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com