DENPASAR, KOMPAS.com - Medio 2000-2002, ikan louhan sempat menjadi primadona.
Saat itu, harganya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta. Namun, setelah itu pesonanya terus memudar.
Saat pandemi Covid-19, pesona ikan louhan perlahan kembali terpancar. Sejumlah kontes ikan louhan mulai digelar kembali untuk menarik para pehobi.
Baca juga: Siapa Sangka, Hobi Steven Mengoleksi Tanaman Karnivora Mampu Hasilkan Cuan Jutaan Rupiah
Jimi, salah satu anggota Bali Louhan Community mengatakan, saat pandemi ini mulai banyak kompetisi-kompetisi louhan yang diadakan di Bali.
Hal ini untuk memantik orang-orang baru agar menyukai lohan.
"Jadi agar komunitas membesar dan orang baru datang dan melihat. Agar orang mau mencoba mulai dari awal," katanya usai pembukaan Bali Louhan Competition di Dharmanegara Alaya, Lumintang, Denpasar, Bali, Rabu (11/11/2020).
Ia mengatakan pesona lohan sekarang sudah kembali naik. Sebab ada perubahan seperti makin banyaknya persilangan dan hasilnya.
Baca juga: Berhenti Jadi Sopir karena Pandemi, Kini Rian Sukses Beternak Cacing dengan Omzet Jutaan Rupiah
Hal ini membuat louhan kian menarik karena warna, bodi, dan jenong di kepala.
"Kalau louhan sukanya warna, ini kita bilang keindahan," katanya.
Baca juga: Dulu Berakhir di Meja Makan, Kini Gabus Jadi Ikan Hias Seharga Rp 35 Juta
Sepengetahuannya, louhan awalnya dikembangkan di Malaysia dan Thailand. Ikan ini merupakan hasil persilangan ikan-ikan predator.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan