Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratumas Sina, Perempuan Belia Asal Jambi yang Tak Gentar Melawan Belanda

Kompas.com - 11/11/2020, 16:05 WIB
Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Pada pengujung 1904, ketika Pangeran Haji Umar dan pasukan berada di sekitar pedalaman batas Muaro Bungo dan Merangin, tersiar kabar Depati Parbo tertangkap dalam sebuah jebakan yang dirancang Belanda.

Maka, pasukan Haji Umar bergerak ke arah Kerinci.

Sementara itu, Ratumas Sina dan pasukannya diminta menahan diri dan mundur dari daerah-daerah yang sudah dikuasai Belanda.

Pasukan Ratumas Sina diperintahkan untuk mengurangi serangan gerilya terhadap kedudukan serdadu Belanda di sekitar Merangin dan Muaro Bungo.

"Ratumas Sina hanya boleh menyerang apabila sudah dipastikan menang, karena kekuatan sudah terbagi," terang Ali.

Sembari menunggu waktu terbaik untuk menyerang, Ratumas Sina melakukan perekrutan pasukan di Muarobungo dan Tanah Sepenggal.

Dalam merekrut dan melatih perang pasukan baru, Ratumas Sina berada di persembunyian, yakni daerah antara Bungo dan Kerinci.

Akhir kehidupan Ratumas Sina cukup panjang.

Dia meninggal pada usia 80 tahun. Dia juga sempat tertangkap Belanda dan diasingkan ke Lumajang.

Peneliti sejarah Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri Dedi Arman menjelaskan, satu-satunya pejuang perempuan di Jambi yang memiliki sumber tertulis adalah Ratumas Sina.

Kendati demikian, kisah perjuangan Ratumas Sina itu satu zaman dengan pahlawan nasional dari Jambi, yakni Sultan Thaha Saifuddin dan Raden Mattaher.

"Pejuang perempuan dari Jambi itu Ratumas Sina. Dia sezaman dengan Sultan Thaha dan Raden Mattaher," kata Arman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com