Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Berkelahi di Tempat Pesta, Seorang Pemuda Diduga Dianiaya di Markas Koramil

Kompas.com - 11/11/2020, 11:48 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com – Donatus Lamablawa (22), warga Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nuabatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga dianiaya anggota TNI di Markas Koramil Lewoleba, Minggu (8/11/2020).

Ayah korban, Marsel Lamabelewa tak menyangka putranya dianiaya di Markas Koramil.

Marsel mengatakan, peristiwa itu bermula ketika putranya menghadiri pesta syukuran salah satu temannya yang lolos menjadi anggota TNI pada Sabtu (7/11/2020) malam.

Di pesta itu, putranya terlibat perkelahian saat mabuk karena mengonsumsi minuman beralkohol.

“Mereka semua ini teman, dari kecil main dan sekolah sama, lalu pesta dan berkelahi itu kan karena mabuk,” kata Marsel saat dihubungi, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Dikira Pohon Tumbang, Ibu Rumah Tangga Malah Temukan Tetangganya yang Tewas Terjatuh

Setelah perkelahian di tempat pesta itu, putranya dibawa ke Markas Koramil Lewoleba pada Minggu sekitar pukul 19.00 WITA.

Padahal, kata dia, masalah itu telah selesai di tempat pesta.

"Ternyata, keesokan harinya ia dijemput tanpa sepengetahuan kami orangtua," kata Marsel.

Setelah mengetahui anaknya dibawa ke Koramil Lewoleba, Marsel langsung menyusul.

Di sana, ia kaget anaknya dianiaya secara membabi buta. Ia pun meminta anggota TNI itu berhenti menganiaya anaknya.

"Saya memohon sampai empat kali agar setop memukul, tetapi mereka tidak gubris. Tidak tahu lagi bagaimana nasibnya kalau saya tidak datang ke Markas Koramil itu," kata Marsel.

 

Ketika dikonfirmasi, Danramil 1624/03 Lewoleba Mayor Chb Ihsan mengatakan, sebenarnya anggota TNI berniat melakukan pembinaan terhadap masyarakat yang berpotensi mengganggu ketertiban.

Namun, terdapat kekeliruan dalam tindakan yang dilakukan oknum anggota TNI itu.

Ia pun meminta maaf secara pribadi dan institusi dengan kekeliruan itu.

“Kepada pihak keluarga juga kami sudah meminta maaf baik secara pribadi maupun institusi atas kekeliruan ini. Anggota kami juga akan diberi pembinaan,” kata Ihsan kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Profil Titik Masudah, Adik Menaker yang Mendampingi Calon Petahana di Pilkada Mojokerto

Menurut Ihsan, anggota TNI yang baru datang itu masih muda dan labil, sehingga butuh pembinaan.

Pasca-peristiwa perkelahian itu, empat orang anggota baru diberi teguran dan dibina.

"Terhadap semua persoalan ini, kami sudah lakukan pendekatan kekeluargaan. Semoga dengan komunikasi baik ini, hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi ke depan. Semua bisa memahami kekhilafan masing-masing,” ungkap Ihsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com