Profil Choirun Nisa, Mantan Wakil Bupati yang Kembali Maju di Pilkada Mojokerto

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Di Pilkada Mojokerto 2020, terdapat tiga perempuan yang ikut ambil bagian. Mereka terdiri dari seorang calon bupati dan dua calon wakil bupati.

Mereka adalah calon bupati Ikfina Fahmawati dan calon wakil bupati Choirun Nisa serta Titik Masudah.

Ikfina menggandeng Muhammad Al Barra sebagai wakil. Sementara Choirun Nisa merupakan wakil dari calon bupati Yoko Priyono.

Sosok terakhir, Titik Masudah menjadi wakil dari calon bupati petahana Pungkasiadi.

Profil Choirun Nisa

Choirun Nisa merupakan wakil Bupati Mojokerto periode 2010-2015. Saat itu, ia menjadi pendamping Musthofa Kamal Pasha (MKP).

Pada Pilkada Mojokerto 2015, Choirun Nisa berpisah dengan MKP. Namun, ia gagal mengikuti Pilkada Mojokerto.

Berdasarkan dokumen yang diakses Kompas.com pada situs infopemilu.kpu.go.id, Nisa tercatat lahir di Jombang. Ia berusia 61 tahun pada 10 November 2020.

Baca juga: Janji Tak Terima Gaji jika Menang Pilkada Mojokerto, Berapa Kekayaan Petahana dan Adik Menaker?

Ibu tiga anak itu menempuh pendidikan S1 di STKIP Negeri Malang dan pendidikan guru agama (PGA) di Sidoarjo.

Lalu, pendidikan S2 manajemen pendidikan di Universitas Negeri Malang pada 2006.

Nisa pernah menjabat sebagai Ketua Baznas dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto.

Ia juga aktif sebagai dewan pakar organisasi Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) sejak 2009 hingga sekarang.

Selain itu, Nisa juga menjabat sebagai anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur sejak 2016.

Harta kekayaan

Sebagai kandidat yang bertarung di pilkada, Nisa telah menyampaikan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nisa tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 4.057.331.326.

KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Yoko Priyono - Choirun Nisa usai mendaftarkan diri sebagai pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (4/9/2020) pagi.

Choirun Nisa menjadi wakil dari calon Bupati Mojokerto Yoko Priyono. Pasangan yang mendapat nomor urut 2 itu mengusung nama "Yoni" sebagai penggabungan nama keduanya.

Dalam dokumen data pribadi yang diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Nisa menyebut motivasinya ingin memajukan Kabupaten Mojokerto.

Pernyataan senada disampaikan Nisa saat melakukan kampanye tatap muka di wilayah Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Ikfina Fahmawati, Istri Mantan Bupati yang Tantang Calon Petahana di Pilkada Mojokerto

"Karena kita niatnya itu ingin membangun Kabupaten Mojokerto lebih baik," kata Nisa dihadapan peserta kampanye.

Program kerja

Pasangan Yoko-Nisa diusung Partai Golkar dan PPP di Pilkada Kabupaten Mojokerto. Mereka menyiapkan deretan program yang terbagi dalam lima sektor bidang pembangunan.

Dalam bidang ekonomi, program kerja yang diusung yakni memberikan kepastian hukum investasi, serta menciptakan lapangan kerja wirausaha muda dan pemula dengan stimulus modal Rp 50 juta setiap desa.

Mereka juga mengusung program perlindungan UMKM dari dampak Pandemi Covid-19, serta bantuan modal untuk koperasi wanita dan pondok pesantren.

KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Calon Wakil Bupati Mojokerto Choirun Nisa, saat kampanye tatap muka di wilayah Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (21/11/2020)

Mereka juga menyiapkan program peningkatan kualitas pendidik dan sarana pendidikan, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ).

Yoko-Nisa akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan lansia dan layanan kesehatan ibu hamil keluarga tidak mampu melalui ambulans jemput di rumah.

Baca juga: Pilkada Mojokerto, PPP dan Golkar Usung Pasangan Yoko-Nisa

Dalam bidang kesejahteraan sosial, mereka berjanji meningkatkan sarana dan prasarana panti sosial, pemberdayaan disabilitas dengan memberikan kesempatan kerja, serta pemberdayaan wirausaha keluarga tidak mampu.

Di bidang pemerintahan desa, pasangan Yoko-Nisa mengusung program kepesertaan bagi perangkat desa, pengembangan ekonomi desa, serta pemberian tunjangan sebesar Rp 2 juta kepada RT dan RW setiap tahun.