Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Pengepungan Truk Pengangkut Pupuk Bersubsidi di Tuban, Petani Khawatir Jelang Musim Tanam

Kompas.com - 11/11/2020, 08:28 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Petani di Tuban melakukan pengepungan truk pengangkut pupuk bersubsidi karena kesulitan mendapatkan pupuk jelang musim tanam.

Pengepungan pertama dilakukan pada Kamis (22/10/2020) di jalan Dusun Klapan, Desa Mulyoagung, kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.

Para petani terlihat beramai-ramai menurunkan dan membeli paksa pupuk bersubsidi yang rencananya akan didistribusikan pada agen.

Hal itu dilakukan karena ada isu yang menyebut ada kelangkaan pupuk bersubsidi.

Baca juga: Soal Insiden Petani Hadang Truk Pupuk di Tuban, Ini Kata PT Pupuk Indonesia

Truk yang mengangkut delapan ton pupuk subsidi jenis urea dengan Delivery Order (DO) ke  Gofur, Desa Pulut, Kecamatan Bangilan, Tuban.

Setelah pupuk diturunkan, ada negosiasi antara petani dan pemilik DO pupuk yang disaksikan oleh aparat penegak hukum. Hasilnya, pupuk kembali dinaikkan ke atas truk dan dikirim sesuai DO.

Pengepungan kedua dilakukan pada Kamis (5/11/2020) di Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

Salah satu petani, Rokhim mengatakan mereka melakukan itu karena kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

Baca juga: Fakta Pupuk Palsu di Tulungagung, Buat Tanaman Menguning dan Gunakan Karung Pupuk Subsidi

Padahal saat inu sudah memasuki musim tanam jagung,

"Susah sekali pupuk, tidak tahu harus cari di mana, para petani hampir kehabisan akal untuk mendapatkan pupuk subsidi," kata Rokhim, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Hal senada juga dijelaskan oleh Kelompok Tani (Poktan) Tepo Sliro Dusun Koro, Ahmad Najib.

Ia mengatakan sampai saat ini, kelompoknya belum pernah mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.

Baca juga: Usut Peredaran Pupuk yang Diduga Palsu di Tulungagung, Polisi Periksa 3 Saksi

Walaupun belum saatnya melakukan pemupukan, para petani beli pupuk agar tidak kesulitan saat waktunya tiba.

"Kalau sudah tersedia pupuk di rumah, para petani itu tidak bingung pada waktunya pemupukan," jelasnya.

Najib berharap distribusi pupuk bersubsidi lancar seperti tahun sebelumnya. Sehingga para petani tidka perlu lagi melakukan pengadangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com