Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Abbas Si Pandai Besi, Usia 77 Tahun Jadi Pejuang Ekonomi Saat Pandemi

Kompas.com - 11/11/2020, 06:46 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pahlawan di masa lalu mengangkat senjata dan berperang demi mengusir penjajah.

Namun, nilai-nilai kepahlawanan ini masih terus relevan terutama dengan beragam tantangan yang muncul setelah pandemi Covid-19 melanda.

Sosok pejuang ekonomi di masa pandemi tersebut, salah satunya dapat ditemukan di pinggir Sungai Kampar, tepatnya di Desa Teratak, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Abbas (77), si pandai besi yang menjadi pejuang ekonomi keluarga dalam memperingati Hari Pahlawan 10 November 2020, di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Kisah Edi Bertahan di Masa Pandemi, dari Juragan Furnitur Jadi Penjual Ketan Bakar

Abbas ini adalah kepala tukang pandai besi dalam kelompok industri kecil menengah (IKM) Rumbio Jaya Steel, di Desa Teratak.

Di lokasi ia bekerja riuh rendah suara baja ditempa palu raksasa. Suara logam berdentang memercikan api dari lempengan baja.

Suara tempaan itu saling bersahut-sahutan ketika sejumlah lelaki bertangan kekar dengan sabar membentuk baja keras menjadi alat panen perkebunan.

Abbas tampak tak beranjak meski harus dikelilingi panasnya bara dan percikan api yang melenting.

Baca juga: Sales Roti Ditangkap Densus 88 Antiteror di Lampung, Ketua RT: Saat 17-an Ikut Pasang Bendera

Sesekali dia menyapu keringat yang mengucur di wajah dengan lengan bajunya.

Pria berjenggot putih ini layak disebut 'pahlawan', karena dedikasi dan semangatnya menularkan ilmu pandai besi di kampung itu.

Sudah banyak warga yang belajar pandai dari Abbas. Guru tanpa gelar ini tak sungkan menularkan ilmunya.

"Di kampung saya ini sudah ada sekitar 250 orang pandai besi," sebut Abbas kepada Kompas.com, Selasa.

Dari 250 orang itu, kakek 13 orang cucu inilah yang paling senior sekaligus guru dari pandai besi lainnya.

Sambil menghempaskan palu martil, Abbas mengaku sudah puluhan tahun menggeluti pandai besi.

"Sejak sekitar tahun 1960-an," kata Abbas.

Baca juga: Kisah Aisyah Racik Minuman Sehat Ramuan Ibu, Mampu Buka Lapangan Kerja Saat Pandemi hingga Bantu Petani Karet

 

Masih bertahan walau diadang pandemi

Meski sudah berusia senja, Abbas tak mengeluh dengan pekerjaannya yang menguras tenaga.

Ia justru bersyukur usaha pandai besi yang berjalan puluhan tahun itu dan diwariskan turun temurun masih berjalan di tengah sulitnya ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini.

Bahkan, berkat kerja keras dia dan ratusan pandai besi lainnya, ekonomi kampung yang mayoritas mengandalkan dari tukang pukul baja itu terus terjaga.

"Kami tetap bersyukur. Dan alhamdulillah ekonomi di kampung kami masih terus berjalan meski kita diadang virus corona," ucap Abbas.

Dia mengatakan, Rumbio Jaya Steel merupakan kelompok IKM yang memproduksi alat-alat panen pertanian, seperti dodos, egrek, parang dan sebagainya.

Syarial (40), selaku Ketua Produksi IKM Rumbio Jaya Steel mengatakan usaha pandai besi itu sejatinya telah ada sejak 60 tahun silam.

"Kami sudah lama bekerja pandai besi. Tapi kalau bentuk kelompok baru setahun

Sebelumnya, kami bekerja di rumah masing-masing rumah mereka. Kampung malah disebut kampung besi," ujar Syarial.

Baca juga: Mengolah Cacing Merah Jadi Pundi-pundi Rupiah, Kisah Petani Desa Rejosari Riau (1)

Kampung besi

Menurut dia, ada tiga desa yang mayoritas masyarakatnya menjadi pandai besi, yakni  Desa Teratak, Desa Simpang Petai dan Desa Pulau Payung di Kecamatan Rumbio Jaya.

Selama ini, kata Syarial, memasarkan sendiri produk hasil pandai besinya.

Bahkan, ia sampai mengirim karyanya hingga ke Kalimantan, Aceh, dan beberapa provinsi lainnya di Sumatera. Hanya saja, pesanan tersebut tak menentu.

Namun, awal 2020, Syarial menyatakan, kelompok pandai besi Rumbio Jaya Steel dilirik oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V.

Perusahaan plat merah yang bergerak di bidang agroindustri perkebunan sawit dan karet ini, sepakat membeli alat-alat panen sawit dan karet senilai lebih dari Rp 1,6 miliar.

"Alhamdulillah, kami didukung oleh PTPN V. Mereka mau membeli peralatan panen yang kami buat," ungkap Syarial.

Baca juga: Foto Viral Gadis Penjaga Warung Kopi Mirip Anya Geraldine, Pembeli sampai Ogah Pulang

 

Kontrak dengan PTPN V

Dia menjelaskan, kerja sama tersebut ditandai dengan kontrak pertama yang dilaksanakan pada Februari 2020 lalu. Lebih kurang sebulan sebelum Covid-19 mewabah.

"PTPN V sangat membantu kami karena pesannya awal pandemi. Banyak orderan, kami pun jadi tertolong," kata Syarial.

Menurutnya, saat ini seluruh pandai besi di kampungnya, termasuk yang bekerja di sentra IKM Rumbio Jaya Steel, tengah mengerjakan pesanan miliaran Rupiah itu.

Dari hasil kerja sama itu, para pandai besi meraup keuntungan tetap sekitar Rp 6 juta perbulannya.

"Alhamdulillah, untuk penghasilan cukup buat keluarga kami," kata Syarial.

Dia juga mengaku, PTPN V sudah sering memfasilitasi kelompok pandai besi untuk ikut dalam kegiatan pelatihan dan pameran.

Dukungan itu membuat usahanya semakin dikenal. Bahkan, kata Syarial, kini mulai kebanjiran pesanan.

"Sekarang ada lima perusahaan perkebunan lainnya yang juga telah memesan peralatan panen," sebutnya.

Selain penjualan secara langsung, tambah Syarial, penjualan produk peralatan tani juga melalui online. Hal ini dilakukan seiring berkembangnya teknologi.

Sementara itu, CEO PTPN V Jatmiko K Santosa menjelaskan bahwa pihaknya mempercayakan Rumbio Jaya Steel sebagai pemasok alat-alat panen, karena kualitas para pandai besi yang mampu memenuhi standar nasional dan ekspektasi perusahaan.

Dongkrak perekonomian rakyat

Selain itu, Jatmiko menyebut hal tersebut juga merupakan wujud komitmen BUMN yang bergerak di sektor perkebunan sawit dan karet, ini untuk mendukung program pemerintah agar mendongkrak perekonomian rakyat di tengah pandemi Covid-19.

"Kami telah melaksanakan pengadaan kontrak senilai Rp 1,6 miliar dengan Rumbio Jaya Steel. Ini adalah wujud kehadiran kami untuk terus tumbuh dan mensejahterakan masyarakat," kata Jatmiko kepada Kompas.com, Selasa.

Lebih lanjut, dia mengatakan, melalui kemitraan yang dibangun PTPN V telah memberikan multiplayer effect kepada Rumbio Jaya Steel, sehingga mereka mendapatkan kepercayaan dari perusahaan perkebunan swasta untuk turut membeli produk lokal.

Jatmiko mengaku akan terus berusaha mendukung usaha pandai besi tersebut. Termasuk rencana melibatkan Rumbio Jaya Steel ke dalam dana modal kerja bergulir melalui program kemitraan PTPN V pada tahun ini.

"Keberadaan PTPN V adalah hadir untuk rakyat. Kami juga bersyukur mampu menjalankan amanah negara untuk tumbuh bersama rakyat. Bagi kami itulah salah satu jalan meneruskan perjuangan para pahlawan," pungkad Jatmiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com