Hendro mengatakan, rumah sakit juga langsung menerapkan kebijakan isolasi mandiri kepada tenaga medis yang terpapar Covid-19.
Meski begitu, pelayanan rumah sakit tak terganggu dengan kasus positif Covid-19 itu.
“Karena yang terkena hanya bagian-bagian, misalnya rawat jalan, IGD, bisa support tenaga yang lain karena karyawan kami lebih dari 1000,” papar dia.
Anggota komisi D DPRD Jember Dannis Barlie Halim meminta rumah sakit dan Dinkes Jember terbuka terhadap data Covid-19.
Baca juga: Sebelum Sidang Pleidoi, Jerinx Sujud dan Cium Kaki Ibunya, Tangis Pun Pecah
Sebab, selama ini keterbukaan masih rendah dan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap Covid-19.
“Ada warga yang masih belum percaya dengan Covid-19 karena pemerintah tidak transparan,” terang dia.
Untuk itu, Komisi D DPRD Jember memanggil para pemangku kebijakan yang menangani Covid-19. Mulai dari pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Jember.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.