Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Nasabah Bank di Tulungagung Ditembak Kedua Kakinya Saat Ditangkap

Kompas.com - 09/11/2020, 23:16 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Komplotan perampok nasabah bank bermodus kempes ban yang beraksi di Tulungagung diamankan aparat Reskrim Polres Tulungagung.

Salah satu tersangka yang diamankan yakni Tauviq Sanjaya (25) warga Kampung Jeruk, Kecamatan Benduriang, Kabupaten Rejah Lebong, Bengkulu.

Dua kakinya ditembak saat proses penangkapan di wilayah hukum Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (7/11/2020).

"Saya bagian memasang paku di ban," terang Tauviq, saat diinterogasi Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, seperti dilansir dari Surya.co.id, Senin (9/11/2020).

Peran Tauviq yakni ketika target sudah ditentukan, dirinya mengikuti dari belakang.

Saat mobil berhenti di tragfic light, Tauviq berusaha mendekati ban dan memasang paku payung di bawah roda belakang kanan.

Baca juga: Maling Beraksi di Rumah Polisi, Curi Senjata Api dan Barang Berharga

"Saat mobilnya berhenti, ujung sandal itu dipasang di bawah roda agar dilindas. Pakunya nanti akan nancap di roda," tutur Tauviq.

Paku yang dirancang khusus ini mempercepat ban kempes, meski ban yang dipakai tubeles tetap akan bocor dengan cepat.

Setelah korban mencari tempat tambal ban, ada pelaku lain yang mengambil uang korban.

Tersangka mengaku, uang hasil kejahatan digunakan untuk membayar utang.

Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia mengatakan, lima dari tujuh orang anggota kawanan sudah ditangkap.

Tiga diproses di Polres Kediri, satu di Polres Trenggalek dan satu di Polres Tulungagung.

Sedangkan dua anggota kawanan telah balik ke Bengkulu.

"TKP-nya ada di Tulungagung, Kediri dan Trenggalek. Dia adalah residivis kejahatan modus serupa lintas kota," EG Pandia.

Dalam beraksi, lanjut dia, ada anggota kawanan yang menyamar sebagai nasabah.

Tugasnya memantau nasabah yang mengambil uang dalam jumlah besar.

Setelah itu menghubungi kawanannya untuk mengawasai calon korban.

 

"Mereka sudah mengawasi uangnya disimpan di mana dan ditaruh di mana. Sehingga kalau ada kesempatan mereka tinggal ambil, tidak mencari-cari," tutur EG Pandia.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan motor Suzuki Satria B 3127 URN yang dipakai Tauviq beraksi, kikir kecil yang dipakai untuk meruncingkan jeruji payung untuk mengempeskan motor korban, serta ban mobil milik korban yang berlubang, usai ditembus paku yang dipasang Tauviq.

Kapolres menghimbau, warga yang mengambil uang dalam jumlah besar agar waspada.

Jika merasa tidak aman, nasabah bisa minta pengawalan kepolisian.

Jasa pengawalan dari polisi ini diberikan gratis, tanpa dipungut biaya.

Baca juga: Pria Pengangguran Ini Curi Popok Rp 18.000 untuk Bayinya

"Silakan minta pengamanan kepada polisi. Jangan sampai ada yang jadi korban lagi," ujar dia.

Dalam aksi terakhir, Tauviq dan komplotannya mengambil uang milik pasangan berinisial W dan YW, juragan ikan asal Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Selasa (3/11/2020).

Saat itu korban baru saja mengambil uang Rp 135 juta dari BCA Kantor Cabang Tulungagung.

Sesampai di wilayah Dusun Dadapan, Desa/Kecamatan Boyolangu ban mobil Suzuki Ertiga yang dikemudian W bagian belakang kiri kempes.

W kemudian belok ke arah sebuah toko di utara Dam Boyolangu.

Saat W dan istrinya keluar dari mobil, datang seseorang yang pura-pura bertanya.

Tidak lama kemudian ada orang lain yang langsung mengambil uang di jok depan.

---------------------------

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul, "Perampok Nasabah Bank di Tulungagung Jatuh Bangun Diberondong Timah Panas, Operasinya Antarkota" (SURYA.CO.ID/DAVID YOHANES)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com