Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Tangkapan Tak Jelas Picu Konflik Nelayan di Madura

Kompas.com - 02/11/2020, 17:19 WIB
Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Nelayan dari Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sering terlibat ketegangan di tengah laut terkait wilayah tangkapan ikan.

Nelayan asal Pamekasan yang diketahui berada di wilayah tangkapan nelayan Sampang, akan diusir dan digiring hingga ke pinggir pantai.

Begitu juga sebaliknya ketika nelayan Sampang diketahui melewati batas wilayah tangkapan.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Sutan Takdir Ali Syahbana menuturkan, tidak adanya rambu-rambu batas wilayah tangkapan nelayan di Pamekasan dan Sampang, sering menimbulkan konflik.

Bahkan, ada perahu nelayan yang dibakar di tengah laut.

"Dulu sampai ada perahu nelayan yang dibakar karena rebutan wilayah tangkapan. Tapi sekarang, nelayan yang diketahui melanggar wilayah, hanya diusir dan digiring sampai ke pinggir pantai untuk diselesaikan di Pol Air," ujar Sutan, saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Kisah Nelayan Tradisional Sungai Kampar Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Konflik antar nelayan itu, sering terjadi bagi nelayan tradisional. Sedangkan nelayan tangkapan di atas 2 mil yang menggunakan alat tangkap cantrang, belum pernah terjadi.

Sebab, sudah ada peraturan presiden untuk tidak mengganggu nelayan cantrang.

"Meskipun tidak ada gangguan, namun nelayan Sampang banyak yang tidak rela ketika ada nelayan Pamekasan yang diklaim berada di perairan Kabupaten Sampang," imbuh Sutan.

Oleh sebab itu, nelayan minta agar Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, menetapkan rambu-rambu wilayah tangkapan masing-masing daerah.

Sebab, kebijakan untuk menentukan batas-batas wilayah tangkapan ikan adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com