Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pendaki Dugem di Bukit Savana Rinjani, Pakai Senter dan Musik, Berujung Ditutupnya Kawasan

Kompas.com - 02/11/2020, 06:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Segerombolan pendaki melakukan aksi dugem di bukit Savana Propok, Desa Bebidas, Lombok Timur.

Kawasan itu merupakan destinasi wisata di sekitar Gunung Rinjani.

Mereka menggunakan lampu senter dan bergoyang mengikuti suara musik keras di bukit berketinggian 1934 mdpl tersebut.

Ironisnya, para pendaki tersebut tak menjaga jarak serta tak memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Video pendaki dugem di kawasan Gunung Rinjani itu viral di media sosial.

Baca juga: Bukit Savana Rinjani Ditutup Sementara Gara-gara Aksi Pendaki Dugem

Keterangan pihak pengelola

ilustrasisxc.hu/John Nyberg ilustrasi
Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady membenarkan terjadinya peristiwa itu.

Menurut Dedi, aksi pendaki itu terjadi sekitar tiga bulan lalu.

"Kejadian itu pada tanggal 1 Juli kemarin," tutur dia.

Saat itu, ujar Dedi, ada 150 orang pendaki yang berada di bukit Savana Propok.

"Kami sangat sayangkan aksi mereka yang melanggar imbauan di tengah Covid-19 ini, di mana kita harus jaga jarak," ujar dia.

Baca juga: Berfoto Bugil di Tempat Sakral, Pelaku Disebut Tak Punya Jiwa Pendaki

 

savana Propokdokumen pendaki savana Propok, Ardi savana Propok
Ditutup

Menyusul kejadian tersebut, kini destinasi wisata yang baru saja dibuka pada Juni lalu ditutup untuk sementara waktu.

Penutupan disebabkan lantaran adanya dugaan pelanggaran terhadap panduan wisata pada masa pandemi.

Pengelola menutup Bukit Savana Propok sejak 6 Agustus 2020 hingga waktu yang belum ditentukan.

"Balai TN Gunung Rinjani menutup sementara kunjungan wisata alam pada destinasi wisata alam non-pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani Savana Propok Desa Bebidas, Kecamatan Wabasaba, Lombok Timur, sejak tanggal 6 Agustus, sampai batas waktu yang belum ditentukan," tutur Dedy.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com