Salin Artikel

Fakta Pendaki Dugem di Bukit Savana Rinjani, Pakai Senter dan Musik, Berujung Ditutupnya Kawasan

Kawasan itu merupakan destinasi wisata di sekitar Gunung Rinjani.

Mereka menggunakan lampu senter dan bergoyang mengikuti suara musik keras di bukit berketinggian 1934 mdpl tersebut.

Ironisnya, para pendaki tersebut tak menjaga jarak serta tak memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Video pendaki dugem di kawasan Gunung Rinjani itu viral di media sosial.

Menurut Dedi, aksi pendaki itu terjadi sekitar tiga bulan lalu.

"Kejadian itu pada tanggal 1 Juli kemarin," tutur dia.

Saat itu, ujar Dedi, ada 150 orang pendaki yang berada di bukit Savana Propok.

"Kami sangat sayangkan aksi mereka yang melanggar imbauan di tengah Covid-19 ini, di mana kita harus jaga jarak," ujar dia.

Penutupan disebabkan lantaran adanya dugaan pelanggaran terhadap panduan wisata pada masa pandemi.

Pengelola menutup Bukit Savana Propok sejak 6 Agustus 2020 hingga waktu yang belum ditentukan.

"Balai TN Gunung Rinjani menutup sementara kunjungan wisata alam pada destinasi wisata alam non-pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani Savana Propok Desa Bebidas, Kecamatan Wabasaba, Lombok Timur, sejak tanggal 6 Agustus, sampai batas waktu yang belum ditentukan," tutur Dedy.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/02/06100011/fakta-pendaki-dugem-di-bukit-savana-rinjani-pakai-senter-dan-musik-berujung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke