Bangunan tersebut sebagai pos jaga, pusat energi, rumah dinas dan penyimpanan logistik.
Armayani menuturkan, pembangunan RS karantina sempat tertunda karena angka pandemi Covid-19 melandai, bahkan menurun.
Namun, belakangan terus terjadi penambahan kasus, sehingga akhirnya diputuskan untuk tetap membangun RS karantina tersebut.
"Dari pemprov dan pusat juga berkoordinasi bahwa pembangunan ini bernilai strategis, karena secara geografis ini daerah kepulauan. Kalau nanti Covid mereda, bisa digunakan untuk malaria, HIV dan sebagainya," ujar Armayani.
Baca juga: Badak Kayu Ujung Kulon yang Bertahan Diterpa Tsunami dan Pandemi
Fasilitas karantina diharapkan tidak lagi menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat umum yang berobat ke rumah sakit.
Sebab fasilitasnya beda atau secara khusus tidak bercampur lagi dengan urusan medis lainnya.
RS karantina ini adalah bagian dari program pemerintah dalam upaya penanggulangan pandemi virus corona.
Sebelummya, rumah sakit yang sama telah dibangun di Lamongan, Manado, Aceh, Makassar, Papua Barat dan Kepulauan Riau.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan