Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-viral Video Para Santri Bersorak Dijemput Petugas Ber-APD, Pengelola: Kalau Imunitas Bagus Pasti Sehat Lagi

Kompas.com - 26/10/2020, 13:25 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

“Selama ini kan, masyarakat menjauhi orang yang positif, disini kita pengurus meyakinkan mereka akan terus berada bersama-sama kalian, yang penting protokol kesehatan diterapkan, ketika di test swab pun, kita duluan, kita perlihatkan pada mereka,” katanya.

Faktor keteladanan dari para pengurus dan pendamping ini, menurut Fuad membuat para santri akhirnya bisa tetap semangat dan termotivasi. Karena, para santri yakin, pendamping dan pengurus akan terus ada bersama mereka.

“Alhamdulillah, sampai sekarang pengurus tidak ada yang dinyatakan positif, karena memang tidak kontak erat seperti para santri di dalam kobong (kamar), paling kalau salaman, tapi kan protokol kesehatan digunakan,” katanya.

Baca juga: Sebanyak 106 Santri di Sleman Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Fokus ke kesembuhan santri

Saat ini, menurut Nasrul pihak pesantren fokus pada penanganan para santri dan tidak meributkan soal darimana awal virus ini menyebar di pesantren. Karena, pihaknya khawatir akan timbul saling salah menyalahkan yang hanya menguras energi dan melelahkan semua pihak.

Soal adanya santri dari Bekasi yang terpapar Covid-19, menurut Nasrul, belum tentu juga virus tersebut berasal darinya. Karena, faktanya kebetulan saja santri tersebut yang pertama di swab test. Sehingga, seolah-olah menjadi penyebab. Padahal, posisi santri tersebut sebenarnya adalah korban juga yang terpapar.

“Kalau bicara dari sisi lain, sebetulnya dia jadi pahlawan, kalau dia tidak melakukan swab, mungkin kita disini santai-santai saja, semua terpapar, keluar masuk pesantren, kontak dengan masyarakat, bisa terbayang bagaimana pandemi ini meluas,” katanya. 

Baca juga: Begini Cerita Seorang Santri Nekat Naik Tiang Bendera Saat Upacara Bendera di Gorontalo...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com