Salin Artikel

Pasca-viral Video Para Santri Bersorak Dijemput Petugas Ber-APD, Pengelola: Kalau Imunitas Bagus Pasti Sehat Lagi

Dalam video tersebut, sejumlah santri yang akan dijemput untuk dibawa ke rumah sakit untuk menjalani isolasi, justru malah bersorak sorai seperti gembira dan menyambut kedatangan tim gugus tugas yang menjemput dengan Alat Pengamanan Diri (APD) lengkap.

Nasrul Fuad, juru bicara pondok pesantren yang santrinya terpapar Covid-19, membenarkan video tersebut diambil di lingkungan pesantrennya saat tim gugus tugas hendak menjemput para santri yang dideteksi positif Covid-19.

Kena corona bukan aib

Menurut Nasrul, para santri yang dideteksi terpapar Covid-19, memang tampak tenang menghadapi apa yang harus mereka hadapi. Karena, pihaknya  sejak awal isu Covid-19 muncul, sudah melakukan sosialisasi kepada para santri.

“Di akhir Maret, kita sudah mengedukasi santri-santri kita tentang Corona ini, apa itu Corona, bagaimana penyebarluasannya, protokol kesehatan sudah kita sampaikan, bahkan yang pro kontra pun kita sampaikan,” katanya.

Menurut Nasrul, pihaknya menekankan kepada para santri, terpapar Covid-19 bukanlah suatu aib. Beda halnya dengan terpapar virus AIDS. Selain itu, pihak pesantren pun terus memberi dukungan moral kepada para santri.

“Kita sampaikan selama daya tahan tubuh bagus, jaga kesehatan, makan makanan sehat, bisa sembuh, kita anggap ini sebuah musibah saja bukan aib,” katanya.

Tidak menjauhi santri yang positif

Menurut Fuad, musibah yang telah terjadi, pastinya datang dari Allah SWT sebagai ujian. Allah SWT, tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan umatnya. Pihaknya pun terus memotivasi para santri jangan sampai ada rasa takut. Apalagi, bicara Covid-19, ternyata tidak semua yang dideteksi positif berakhir dengan meninggal dunia.

“Kalau bicara corona, selama  imunitasnya bagus, pasti sehat lagi. Apalagi kalian yang masih anak-anak, masih remaja, saya yakin tingkat imunitasnya lebih bagus,” katanya menirukan hal yang disampaikan kepada para santri.

Selain memberi motivasi bagi para santri, menurut Nasrul, salahsatu yang membuat para santri bisa tenang menghadapi isolasi adalah kehadiran para pendamping dan pengurus pesantren yang terus mendampingi para santri.


“Selama ini kan, masyarakat menjauhi orang yang positif, disini kita pengurus meyakinkan mereka akan terus berada bersama-sama kalian, yang penting protokol kesehatan diterapkan, ketika di test swab pun, kita duluan, kita perlihatkan pada mereka,” katanya.

Faktor keteladanan dari para pengurus dan pendamping ini, menurut Fuad membuat para santri akhirnya bisa tetap semangat dan termotivasi. Karena, para santri yakin, pendamping dan pengurus akan terus ada bersama mereka.

“Alhamdulillah, sampai sekarang pengurus tidak ada yang dinyatakan positif, karena memang tidak kontak erat seperti para santri di dalam kobong (kamar), paling kalau salaman, tapi kan protokol kesehatan digunakan,” katanya.

Fokus ke kesembuhan santri

Saat ini, menurut Nasrul pihak pesantren fokus pada penanganan para santri dan tidak meributkan soal darimana awal virus ini menyebar di pesantren. Karena, pihaknya khawatir akan timbul saling salah menyalahkan yang hanya menguras energi dan melelahkan semua pihak.

Soal adanya santri dari Bekasi yang terpapar Covid-19, menurut Nasrul, belum tentu juga virus tersebut berasal darinya. Karena, faktanya kebetulan saja santri tersebut yang pertama di swab test. Sehingga, seolah-olah menjadi penyebab. Padahal, posisi santri tersebut sebenarnya adalah korban juga yang terpapar.

“Kalau bicara dari sisi lain, sebetulnya dia jadi pahlawan, kalau dia tidak melakukan swab, mungkin kita disini santai-santai saja, semua terpapar, keluar masuk pesantren, kontak dengan masyarakat, bisa terbayang bagaimana pandemi ini meluas,” katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2020/10/26/13254551/pasca-viral-video-para-santri-bersorak-dijemput-petugas-ber-apd-pengelola

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke