Setiap menu yang dibagikan tiap harinya berbeda, seperti oseng-oseng, tempe goreng, hingga ayam goreng. Bahan-bahan makanan didapat dengan cara mengumpulkan donasi.
Tak hanya uang yang diterima tetapi juga bahan-bahan makanan dari para donatur, seperti beras, sayuran, dan lauk dikumpulkan di warung tersebut.
Co inisiator gerakan "Rakyat untuk Rakyat" M. Barkah Gamulya (41), buruh gendong perempuan dipilih karena buruh gendong merupakan salah satu kaum marjinal di Yogyakarta.
Lalu, dipilihnya perempuan lantaran perempuan masih sering mendapatkan kekerasan, hingga diskriminatif.
“Pertama buruh gendong dipilih karena memang ada koordinatornya, sehingga kami mudah untuk membagikan nasi kepada buruh gendong yang ada di 4 pasar yang tersebar di DIY. Dengan demikian tidak terjadi kerumunan saat pembagian jadi ada perwakilan yang mengambil lalu dibagi kepada anggotanya,” katanya saat ditemui di lokasi Warmindo Bakzoo, Jumat (23/10/2020).
“Perempuan dipilih juga karena perempuan-perempuan di sekitar kita sering mendapatkan kekerasan diskriminatif,” lanjut dia.
Ide gerakan rakyat bantu rakyat berawal dari 4 pemuda salah satunya adalah Barkah.
Mereka berempat sering ngopi dan berdiskusi di warung milik Barkah tersebut. Mereka resah lantaran pandemi Covid-19 tak kunjung usai.
“Covid semakin tinggi sedangkan ekonomi semakin turun ini juga dirasakan oleh para buruh gendong perempuan. Sedangkan mereka keadaan apapun misal resesi ekonomi mereka tetap bekerja,” katanya.
Baca juga: Tanpa Alas Kaki, Buruh Gendong Ini Ingin Bersalaman dengan Presiden Jokowi
Tahap pertama gerakan ini selama 5 hari dan rencananya akan berlangsung selama hingga tanggal 13 November 2020.
“Untuk donasi yang didapat dari 20 donatur saat ini Rp 10.500.000. Total buruh gendong perempuan di 4 pasar sebanyak 200-300 orang,” ungkapannya.
Ia berharap gerakan ini dapat menginspirasi, gerakan serupa lainnya tetapi dengan target berbeda misalkan tukang becak, pemulung, atau siapapun yang termasuk dalam kaum marjinal.
“Entah sampai kapan, semoga kalau donasi terus-terusan walaupun sampai 13 November mudah-mudahan bisa lanjut, karena ibu-ibi ingin lanjut,” katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan