Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Alas Kaki, Buruh Gendong Ini Ingin Bersalaman dengan Presiden Jokowi

Kompas.com - 09/07/2016, 09:38 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo hari ini, Sabtu (9/7/2016), menggelar "Open House" di Gedung Agung Yogyakarta.

Masyarakat dari berbagai kalangan pun, sejak pagi mulai antre di depan pintu utama Gedung Agung untuk bisa bertemu dan bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia ini.

Salah satu warga yang antusias bertemu dengan Presiden Joko Widodo adalah Sokirah (74). Tanpa mengenakan sandal, perempuan tua warga Sukoharjo, Sedayu, Bantul, ini tampak bersemangat antre sejak pukul 07.30 WIB.

"Saya tadi pagi sudah gendong, terus diberitahu sama teman kalau di Gedung Agung pak Jokowi mau bertemu dengan masyarakat," ujar Sokirah saat ditemui Kompas.com di depan Gedung Agung Yogyakarta, Sabtu.

Sokirah rela meninggalkan pekerjaanya sejenak sebagai buruh gendong di Pasar Beringharjo Yogyakarta untuk dapat bertemu dan bersalaman dengan Presiden Joko Widodo. Sebab, belum tentu kesempatan bertemu dengan Presiden Joko Widodo bisa terulang dalam seumur hidupnya.

"Biasanya hanya nonton di TV. Ninggal gendongan sebentar enggak papa. Sekali seumur hidup, besok ya belum tentu bisa to, Mas," tandasnya.

Ia mengaku bertemu dengan Presiden Joko Widodo ingin bersalaman. Jika diberi kesempatan, ia ingin menyampaikan agar memperhatikan nasib buruh gendong pasar yang sebagian besar perempuan dan sudah usia tua.

"Salaman saja sudah senang mas. Saya mau ngomong apa, malah bingung, tapi ya kalau bisa nasib kami diperhatikan," katanya.

Di tempat yang sama, Samiyem (50), warga Sentolo, Salamrejo, Kulonprogo, yang juga berprofesi sebagai buruh gendong menambahkan, ia bersama putranya sengaja berangkat dari rumah pagi pukul 05.00 WIB. Ia naik bus dari Kulonprogo menuju Gedung Agung untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

"Masuk Gedung Agung ini saja baru pertama kali ini, Mas, apalagi bersalaman dengan Presiden ya belum pernah. Semoga saja boleh masuk," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com