Saksi lain, Dede, merasa curiga dengan Yeti yang tidak keluar rumah seharian.
Padahal, biasanya Yeti membeli sarapan di tempat Dede setiap pagi.
Sabtu petang itu, Dede ingin memberi makanan kepada Yeti, tetapi tak ada respons dari dalam rumah.
Dia lalu menanggil penjaga kontrakan, Mulyadi, untuk mengecek.
"Saat saksi Mulyadi membuka pintu, kemudian saksi Dede masuk ke dalam kontrakan kamar korban dan melihat korban sudah terlihat terlentang, meninggal dunia," ucap dia.
Baca juga: Mayat Perempuan Terbakar dalam Mobil di Sukoharjo Korban Pembunuhan
Melihat kondisi mayat, polisi menduga bahwa Yeti merupakan korban pembunuhan.
Sebab, terdapat luka sayatan di bagian dagu sebelah kiri dan luka lebam di bagian wajah korban.
Polisi sempat melakukan otopsi kepada korban di RSHS Bandung.
"Diduga tindak pidana pembunuhan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung AKP Bimantoro Kurniawan melalui pesan singkat, Kamis (22/10/2020).
"Korban Neng Yeti tengah mengandung tujuh bulan," kata Bimantoro.
Bahkan, diketahui bahwa Yeti baru saja menggelar syukuran kehamilan tujuh bulan.
Polisi saat ini terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku yang diperkirakan lari ke wilayah Jawa Tengah.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.